Daftar Isi:
  • Penelitian ini adalah sebuah penelitian mengenai studi pemaknaan internal dalam kajian komunikasi pemasaran, dengan landasan the semantic meaning theory atau yang lebih dikenal dengan teori Osgood. Dalam teori Osgood ini, pemaknaan seseorang dikatakan terletak pada sebuah ruang metamorphosis yang terdiri dari tiga dimensi utama yaitu evaluate, activity, dan potency. Penelitian ini mengarah pada penelitian dalam kajian ilmu komunikasi pemasaran. Objek penelitian yang dipilih yaitu produk co-branding IM3- Arema, yang merupakan produk hasil kerja sama dari PT. Indosat, Tbk, dan PT. Arema Indonesia. Responden dalam penelitian ini yaitu supporter Arema di Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator apakah dalam faktor-faktor model Osgood yang dapat digunakan dalam memaknai produk co-branding. Serta peneliti ingin mengetahui indikator-indikator mana yang paling dominan terhadap faktor-faktornya dalam pemaknaan produk co-branding. Indikator-indikator yang dipakai diantaranya conspiciousness, uniqueness, dan quality untuk faktor evaluate, extended self, satisfaction untuk faktor activity, dan benefit convenience, decision convenience, transaction convenience untuk faktor potency. Metode analisis yang digunakan adalah metode Confirmatory Factor Analysis (CFA). CFA merupakan teknik analisis yang mengarah pada pengujian terhadap teori. CFA digunakan untuk mengkonfirmasi sejumlah indikator yang dapat mengukur variabel latent berlandaskan teori yang ada. Dari hasil pengujian pemaknaan internal faktor evaluate yang dikemukakan Osgood pada produk co-branding, indikator conspicuousness, uniqueness, dan quality merupakan indikator yang cocok digunakan sebagai indikator pemaknaan internal produk co-branding, dan uniqueness merupakan indikator yang paling dominan terhadap faktor evaluate. Hal ini berarti seseorang memaknai sebuah produk co-branding dari dimensi evaluate, mengarah pada uniqueness yaitu keunikan dan keistimewaan produk co-branding. Dari hasil pengujian pemaknaan internal faktor activity yang dikemukakan Osgood pada produk co-branding, indikator extended self, dan satisfaction dapat dan cocok digunakan sebagai indikator pemaknaan internal produk co-branding. Extended self merupakan indikator yang berkontribusi paling dominan terhadap faktor activity dalam memaknai sebuah produk co-branding. Hal ini berarti bahwa seorang konsumen ataupun calon konsumen memaknai produk co-branding dari dimensi activity mengarah pada extended self yaitu kreatifitas produk co-branding yang mempengaruhi konsumen dalam memberi identitas. Dari hasil pengujian dari pemaknaan internal faktor potency yang dikemukakan Osgood pada produk co-branding, indikator benefit convenience, decision convenience, dan transaction convenience dapat dan cocok digunakan sebagai indikator pemaknaan internal. Decision convenience merupakan indikator yang berkontribusi paling dominan terhadap faktor potency dalam memaknai sebuah produk co-branding.