Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengambil tema besar tentang Fotografi dan Life style, dimana pada saat ini seiring dengan berkembangnya teknologi, Fotografi bukan hanya tentang mengabadikan gambar di suatu tempat atau sebuah kejadian bersejarah. Fotografi menjelma menjadi gaya hidup dikalangan Fotografer Atas dasar penjelasan di atas peneliti menjelaskan fonomena tersebut dengan sudut pandang sosiologis, dengan menggunakan teori Interaksionisme Simbolik yang di cetuskan oleh George Herbert Mead. Menurut Mead, kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Secara ringkas, interaksionisme simbolik didasarkan pada premis-premis berikut: Pertama, individu merespon suatu situasi simbolik. Mereka merespon lingkungan, termasuk objek fisik dan sosial berdasarkan makna yang dikandung komponen-komponen lingkungan tersebut bagi mereka. Kedua, makna adalah produk interaksi sosial, karena itu makna tidak melekat pada objek, melainkan di negosiasikan melalui penggunaan bahasa. Ketiga, makna yang di interpretasikan individu dapat berubah dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan situasi yang ditemukan dalam interaksi sosial. Hasil penelitian tentang fenomena fotografi dan gaya hidup yang terbentuk di masyarakat terhadap fotografer dengan kameranya, bukan karena sang fotografer ingin bergaya dengan kameranya melainkan adanya simbol yang melekat yang ada dalam kamera yang di gunakannya dan juga karena adanya perbedaan pandangan dalam cara memaknai fotografi. Dalam memaknai fotografi terdapat tiga golongan berdasarkan cara fotografer Reog Lens dalam memaknai fotografi. Tiga golongan itu adalah Golongan Idealis, Golongan Materialistik, Golongan Eksistensialis.