Manajemen Konflik Pada Perempuan Dengan Peran Ganda (Studi Pada Ibu Bekerja di Kota Malang)
Main Author: | Oktariyanti, Fifi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120871/1/MANAJEMEN_KONFLIK_PADA_PEREMPUAN_DENGAN_PERAN_GANDA.pdf http://repository.ub.ac.id/120871/ |
Daftar Isi:
- Berbagai penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa konflik pada perempuan dengan peran ganda yaitu sebagai perempuan bekerja dan ibu rumah tangga memiliki pengaruh pada hubungan mereka dengan pasangannya. Oleh karena itu, upaya perempuan dengan peran gandanya dalam mengelola konflik atau melakukan manajemen konflik menjadi menarik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen konflik pada perempuan dengan peran ganda yang dijalaninya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah perempuan yang menjalani peran ganda sebagai perempuan bekerja dan ibu rumah tangga dimana mereka minimal memiliki seorang anak, memiliki jenjang karir dan bekerja minimal 20jam/minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik yang pernah dialami informan penelitian ini adalah konflik peran ganda itu sendiri seperti time-based conflict dan strain-based conflict, kemudian konflik dengan pasangannya seperti berkurangnya intensitas komunikasi, konflik timbul karena adanya peran yang harus dijalani, terakhir kurangnya kerjasama yang ditunjukkan oleh pasangan. Faktor-faktor penyebab konflik itu adalah kehadiran anak, stress dan kelelahan, banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bekerja mengurangi waktu untuk keluarga, terutama berkurangnya waktu komunikasi, semakin banyak anggota keluarga berarti semakin banyak tekanan, terlambat pulang ke rumah setelah bekerja, kurangnya pengertian dari pasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,dalam manajemen konflik para informan melakukan beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah : (1) mendefinisikan konflik dan penyebabnya, (2)merencanakan tindakan dengan mencoba membicarakan konflik secara langsung dan berkomunikasi secara terbuka. (3) Mengorganisasikan tindakan dengan melihat situasi dan kondisi pada saat konflik. (4) Menyelesaikan konflik dengan komunikasi yang baik, berkolaborasi atau berkompromi. Hasil dari penyelesaian konflik informan adalah semua informan dapat memelihara atau menjalankan peran gandanya dengan baik dan seimbang