Pemaknaan Uang Pinjaman (Studi Fenomenologis tentang Makna Uang Pinjaman bagi Debitur BPR Delta Malang di Kelurahan Sisir Kota Batu)
Main Author: | Wati, RirinRetno |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120859/1/SKRIPSI_RIRIN_RETNO_105120101111022.pdf http://repository.ub.ac.id/120859/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya program dan lembaga kredit yang bermunculan di masyarakat. Program tersebut berupa kegiatan-kegiatan kredit seperti dari bank, individu atau pun lembaga sosial di masyarakat. Dari semakin banyaknya program serta lembaga tersebut pada akhirnya memberikan dampak konsumtif pada penggunanya. Hal ini juga akan menimbulkan persepsi serta pemberian makna uang pinjaman di masyarakat. Masyarakat akan memberikan anggapan yang lain terhadap uang pinjaman. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisa dampak yang ditimbulkan dari penggunaan uang pinjaman serta mendiskripsikan makna uang pinjaman di masyarakat. Sedangkan manfaat dari penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai proses pemaknaan uang pinjaman, memberikan pengetahuan dan gambaran pada masyarakat mengenai kegiatan ekonomi kredit serta memberikan masukan kepada instansi terkait untuk memberikan pengawasan dan mengarahkan kegiatan kredit yang lebih baik. Penelitian ini mencoba melihat lebih dalam tentang penggunaan uang pinjaman, dampak serta makna uang pinjaman oleh debitur BPR Delta Malang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teori interaksi Georg Simmel. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam dengan sembilan informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang para debitur berhutang yaitu adanya kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi namun tidak adanya biaya. Sehingga mereka berhutang pada BPR. Dalam penggunaannya uang pinjaman tidak selalu untuk modal usaha namun juga untuk konsumsi. Dengan menggunakannya sebagai konsumsi para debitur beranggapan bahwa dapat meningkatkan status sosial mereka. Uang pinjaman juga dapat memberikan nilai beban dan kesenangan tersendiri, hal ini termasuk dalam segi emosi. Di sisi yang lain mudahnya akses meminjam uang di BPR menjadikan para debitur mempercayai dan kembali menggunakan uang pinjaman.