Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk melihat derajat kekuatan hubungan antara pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri melalui kuis berhadiah di media sosial dengan loyalitas merek para Quiz Hunters (pemburu kuis). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei eksplanatif. Sampel terdiri dari 100 responden dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan dalam penelitian ini menggunakan teknik uji korelasi Spearman’s Rho. Responden dalam penelitian ini merupakan Quiz Hunters (pemburu kuis), istilah yang digunakan untuk memberi julukan pada orang-orang yang gemar mencari dan mengikuti kuis berhadiah di media sosial. Adapun hasil koefisien korelasi dalam penelitian ini sebesar 0,348. Berdasarkan hasil koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri melalui kuis berhadiah di media sosial yang berupa kontes dengan loyalitas merek Quiz Hunters (pemburu kuis), namun derajat kekuatan hubungan tersebut hanya berada pada skala sedang (a moderate positive association) dan buka pada skala hubungan yang sangat kuat atau mantap. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa meskipun kebutuhan aktualisasi diri responden terpenuhi, namun hal tersebut tidak cukup membuat responden memiliki loyalitas komitmen yang tinggi terhadap merek. Meski sebagian besar responden mengakui bahwa merek dari penyelenggara kontes secara umum sangat bagus, tetapi hal tersebut tidak diikuti dengan pembelian merek yang berulang di masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung memiliki jenis loyalitas yang tersembunyi (latent loyalty). Responden memiliki preferensi merek yang tinggi namun tidak diikuti dengan pembelian berulang yang tinggi di masa yang akan datang. Sebagian besar responden juga cenderung merespon pesan promosi yang ada dibalik kontes tersebut dengan menggunakan alur pheripheral. Mereka cenderung kurang kritis dalam merespon pesan promosi yang ada dibalik kuis tersebut. Hal ini terjadi karena responden lebih cenderung terpengaruh pada hal-hal yang sifatnya berupa penghargaan atau hadiah yang nyata (tangible rewards), sehingga perubahan sikap responden cenderung lemah, sangat sementara, dan mudah diserang serta sering kali tidak cukup signifikan dalam meramalkan sebuah perilaku.