Pola Komunikasi Organisasi Departemen Produksi dalam Memproduksi Program Televisi (Studi Kualitatif Deskriptif pada Manager Produksi dan Tim Produksi Dhamma TV)
Daftar Isi:
- Komunikasi dan koordinasi para anggota organisasi dalam memproduksi program yang layak untuk ditayangkan berpengaruh di dalam pembentukan pola komunikasi di dalam Departemen Produksi Dhamma TV. Dari pola komunikasi yang ditemukan, diharapkan dapat menjadi cerminan bagi Departemen produksi Dhamma TV sebagai televisi lokal yang memiliki misi untuk menjadi televisi go national. Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pola komunikasi organisasi Departemen Produksi dalam memproduksi program televisi. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat lima pola komunikasi yang ditemukan, yakni pola komunikasi organisasi Manager Produksi kepada para produser, pola komunikasi organisasi para produser kepada Manager Produksi, pola komunikasi organisasi tim produksi dalam peran yang berbeda, pola komunikasi tim produksi dalam peran yang sama, serta pola semua saluran atau pola bintang. Kemudian berdasarkan pola komunikasi yang ditemukan, peneliti juga menemukan permasalahan di dalam Departemen Produksi, yakni terdapat adanya tumpang tindih peran yang terjadi di dalam memproduksi program televisi. Tumpang tindih peran ini terjadi karena terdapat adanya keterbatasan waktu dan SDM. Hal tersebut berpengaruh pada pencapaian cita-cita organisasi Dhamma TV sebagai televisi go national. Pada kesimpulannya, pola komunikasi dalam Departemen Produksi ini terbentuk berdasarkan proses komunikasi yang terjalin diantara anggota organisasi, dimana dalam proses komunikasi tersebut terdapat adanya hubungan antarpribadi seperti kedekatan dan kekeluargaan antar anggota organisasi, kemudian proses penyampaian komunikasi tersebut dapat dilakukan secara personal, berkelompok, dan dapat pula menggunakan media tertentu. Namun untuk mencapai komunikasi yang efektif antar anggota organisasi diperlukan pula adanya keseimbangan, kesesuaian dan keprofesionalan di dalam melaksanakan tugas pekerjaan agar tidak terjadi adanya tumpang tindih peran.