Kepentingan Politik Luar Negeri China Di Wilayah Taiwan Melalui Economic Cooperation Framework Agreement (Ecfa) Tahun 2010
Main Author: | Putro, BriansyahSujarwo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120752/1/daftar_pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/120752/2/cover_skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/120752/3/isi_skripsi_pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/120752/ |
Daftar Isi:
- Kebijakan China yang meratifikasi kerjasama ECFA (Economic Cooperation Framework Agreement) bersama Taiwan pada tahun 2010 menjadi sebuah transformasi awal bagi terciptanya perbaikan hubungan lintas selat. Menariknya, didalam kerjasama ekonomi ECFA tersebut, pihak China justru tidak mendapatkan keuntungan yang bersifat resiprokal dibandingkan dengan apa yang Taiwan dapatkan. Didalam draft ECFA yang telah disepakati diantara pemerintah China dan Taiwan, dijelaskan bahwasanya pihak China telah bersedia menurunkan tarif impor 539 jenis barang yang berasal dari Taiwan dan sebaliknya, Taiwan melalui kesepakatannya hanya menurunkan tarif impor 267 jenis barang dari China. Meskipun kesepakatan ECFA tidak memberikan keuntungan yang bersifat resiprokal bagi China, namun secara politis, kerjasama ECFA merupakan sebuah strategi awal bagi China untuk dapat mencapai kepentingan nasionalnya di wilayah Taiwan melalui skema kerjasama integrasi ekonomi. Mengingat semenjak tahun 1949 Taiwan telah menjalin aliansi dengan Amerika Serikat melalui TRA (Taiwan Relations Act), maka penggunaan instrumen ekonomi sebagai alat untuk mencapai kepentingan politik luar negeri China di wilayah Taiwan merupakan salah satu langkah yang sangat strategis dibandingkan dengan menggunakan tindakan militerisasi untuk menekan Taiwan. Hal tersebut dikarenakan China tidak ingin mengambil resiko dengan menentang status quo diwilayah Taiwan secara langsung melalui tindakan ofensif, sehingga upaya perimbangan kepentingan China di wilayah Taiwan dilakukan melalui jalur-jalur secara damai, salah satunya melalui kerjasama ekonomi ECFA.