Produksi Ruang Lingkungan Tinggal Desa melalui Konstruksi Pengetahuan Lokal Masyarakat di Desa Sidoasri, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang

Main Author: Yunita, Ratna
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120734/1/SKRIPSI_RATNA_YUNITA_0811210016.pdf
http://repository.ub.ac.id/120734/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas produksi ruang masyarakat Sidoasri pada aspek sosial dan ekonomi. Tujuan penelitian adalah untuk memahami konstruksi pengetahuan masyarakat Sidoasri dalam melakukan produksi ruang lingkungan tinggalnya dalam aspek sosial dan ekonomi. Manfaat penelitian adalah memperkuat kajian tentang ruang berdasarkan konteks masyarakat pedesaan. Penelitian ini menggunakan kajian tentang produksi ruang dari Henri Lefebvre, dimana juga dikaitkan dengan konstruksi sosial yang terjadi pada masyarakat. Produksi ruang terjadi pada ruang fisik dan abstrak berdasarkan ide, gagasan, dan pengalaman manusia. Ide dan pengalaman merupakan dua hal yang dapat diperoleh masyarakat melalui konstruksi terhadap pengetahuan lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Fenomenologi adalah pendekatan yang berusaha melihat kesadaran manusia secara aktif melalui pengalaman manusia yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pra-penelitian, observasi, wawancara, dan pustaka. Berdasarkan temuan di lapangan, terdapat produksi ruang yang dilakukan masyarakat Sidoasri dalam aspek sosial dan ekonomi. Produksi ruang dilakukan sebagai tindakan memenuhi kebutuhan hidup. Pada aspek sosial, kebutuhan hidup masyarakat tertuang pada proses pemisahan desa, pembangunan desa, dan pemilihan lokasi tempat tinggal. Pada aspek ekonomi, kebutuhan hidup masyarakat tertuang pada mata pencaharian masyarakat yang terdiri dari kegiatan pertanian, perikanan, dan perdagangan. Produksi ruang masyarakat Sidoasri berlangsung bersama pengetahuan-pengetahuan lokal masyarkat yang mengalami konstruksi sosial. Pengetahuan lokal masyarakat dieksternalisasikan melalui bentuk-bentuk produksi ruang menjadi kenyataan obyektif yang kemudian diinternalisasikan ke dalam diri manusia lain membentuk kenyataan subyektif. setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk saling melakukan proses eksternalisasi dan internalisasi. Proses tersebut berlangsung terus-menerus dari generasi ke generasi.