Resiliensi Anak Berkebutuhan Khusus Tuna Daksa (Studi Kasus di YPAC Kota Malang)

Main Author: Stefiany, NindyMonikha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120715/1/SKRIPSI_NINDY_MONIKHA_STEFIANY_%280811233083%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/120715/
Daftar Isi:
  • Penelitian bertujuan untuk mengetahui proses resiliensi dalam menghadapi keterbatasan fisik individu sehingga dapat berprestasi di YPAC Kota Malang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan analisis informasi; open coding, axial coding, dan selective coding. Validitas dan relibialitas yang digunakan adalah rizhomatic validity dan Synchronic Realibility. Hasil penelitian ini adalah proses resilien memiliki sumber resiliensi; bangga dengan prestasi akademik dan non akademik (I Am), memiliki keyakinan dapat melakukan kegiatan seperti anak normal lain (I Am), melakukan hubungan sosial dan interpersonal, mampu meningkatkan kemampuannya berprestasi (I Can), Ibu kandung subjek, guru beserta teman-teman di sekolahnya yang mendukung subjek berprestasi (I Have). Subjek memiliki tujuh faktor resilien; mampu tetap tenang dibawah kondisi yang menekan dari keterbatasannya (Emotion Regulation), mengendalikan keinginan dirinya yang ingin dapat melakukan kegiatan seperti anak normal lainnya (Impulse Control), Optimis, tidak ingin membuat ibunya kecewa (Emphaty), mempresentasikan keyakinannya dan dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah (Self-Efficacy), mampu mengedintifikasi penyebab dan akibat dari kondisi fisik yang dimiliki (Causal Analysis), dan memiliki tujuan hidup atas keterbatasannya (Reaching Out). Subjek memiliki fungsi resiliensi; memiliki cara pandang yang positif atas keterbatasan yang ia miliki (Overcoming), menguasai lingkungan dengan cara mendekatkan diri dengan Ibu, teman-teman, dan guru di sekolah, (Steering through), mampu mengontrol keterbatasannya sehingga ia mengetahui bagaimana cara berhubungan dengan orang lain, (Bouncing back), mengetahui resiko dari kekurangannya untuk terus berprestasi di akademik atau di non akademik. (Reaching Out).