Praktik Sosial Masyarakat Desa dalam Pembangunan Desa Wisata di Kota Batu. (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Wisata Sumberejo)
Main Author: | Wardhani, AyuKusuma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120680/1/Ayu_Kusuma_Wardhani_0610010005.pdf http://repository.ub.ac.id/120680/ |
Daftar Isi:
- Globalisasi membawa dampak luar biasa pada industri pariwisata. Kapitalisme adalah salah satu dampak yang dibawa oleh globalisasi, tidak hanya dalam bidang ekonomi kapitalisme juga membawa perubahan tatanan sosial dan budaya yang ada di masyarakat. Indonesia memiliki potensi pariwisata untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata dan dapat menciptakan iklim perekonomian yang efektif di suatu daerah. Otonomi daerah memungkinkan daerah-daerah di Indonesia untuk mengembangkan potensi wisatanya. Sejak tahun 2009, Kota Batu dikukuhkan sebagai Kota Wisata Batu (KWB) yang semakin menguatkan industri pariwisata dan potensi sumberdaya di kota tersebut. Dengan adanya label tersebut maka seluruh agen dan struktur yang ada bersinergis mewujudkan misi pariwisata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses terjadinya praktik sosial yang terjadi di salah satu Desa Wisata di KWB yaitu Desa Sumberejo dengan menggunakan teori Strukturasi yang dikemukakan oleh Anthonny Giddens. Penelitian ini mengambil pendekatan kualitatif dan menggunakan metode kasus eksplanatoris dengan desain kasus tunggal terjalin. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, awancara, dan dokumentasi dengan sebelas informan sebagai subjek penelitian yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh ternyata pengelolaan industri pariwisata yang dilakukan oleh para agen tidak dapat dilepaskan dari kepentingan masing-masing agen yang dilakukan secara sadar. Terjadi dualitas antara agen dan struktur yang saling mempengaruhi, terjadi praktik hubungan signifikansi, dominasi dan legitimasi dalam penyelenggaraan desa wisata yang tidak dapat dipisahkan dari aspek ruang dan waktu