Terapi Applied Behaviour Analisys Terhadap Kemandirian Anak Retardasi Mental Sedang Di Lembaga Bina Abk Madiun

Main Author: Wulandari, DewiTri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120642/1/dewi_tri_wulandari_psikolog.0811230010.pdf
http://repository.ub.ac.id/120642/
Daftar Isi:
  • Terapi ABA merupakan suatu bentuk modifikasi perilaku melalui pendekatan perilaku secara langsung, dengan lebih memfokuskan pada perubahan secara spesifik, baik berupa interaksi sosial, bahasa dan perawatan diri sendiri. Retardasi mental adalah suatu keadaan dengan intelegensi yang kurang sejak masa perkembangan. Penerapan metode ABA mulai berkembang pada perkembangan anak sejak dini, sehingga peneliti Berpijak pada uraian tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksaaan terapi ABA, kendala apa yang dihadapi dalam menggunakan terapi ABA dan upaya-upaya yang dilakukan lembaga untuk mengatasi dalam penerapan terapi ABA terhadap kemandirian anak retardasi mental. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena penelitian ini menjelaskan keadaan atau fenomena di lapangan yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 4 orang subyek. Dari data yang dikumpulkan dianalisa dengan menggunakan teknik analisa deskriptif, yaitu berusaha memaparkan hasil penelitian sebagaimana adanya sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dilanjutkan dengan menarik kesimpulan dengan membandingkan keadaan lapangan dengan standar buku yang mangacu pada teori yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan metode ABA di lembaga tersebut merupakan metode utama yang tidak terlepas dari metode pendukung lainnya kendala penerapan terapi ABA di lembaga terletak pada anak kurang bisa memahami instruksi/materi yang diberikan,lamban dalam merespon instruksi, penolakan anak terhadap materi, kemampuan merawat diri yang kurang sehingga anak selalu tergantung pada orang lain, serta kurangnya dukungan orangtua. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak pengelola dan terapis untuk mengatasi kendalanya adalah menyajikan materi secara kreatif (tidak monoton), mengulang-ulang instruksi ketika anak masih belum memahami instruksi yang diberikan, mencari tahu penyebab anak menolak materi agar terapis dapat mengambil tindakan yang tepat untuk anak yang memiliki kekurangan kemampuan merawat diri terapis akan lebih sering memberikan program terapi atau pelatihan yang bersifat praktis, menganjurkan orangtua untuk mengulang materi yang telah diberikan oleh terapis ketika anak berada di rumah; untuk orangtua yang benar-benar tidak peduli pada perkembangan anaknya, maka pihak pengelola lembaga akan memberitahukan permasalahan yang dihadapi anaknya dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut.