Pengaruh Amerika Serikat Dalam International Atomic Energy Agency (Iaea) Terhadap Program Nuklir Iran (Kurun Waktu 2002-2006)
Main Author: | I, RezaFenansa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120626/1/skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/120626/ |
Daftar Isi:
- Banyak negara mencanangkan program nuklir dalam strategi pembangunannya dikarenakan keefektifan dan keefisienan energi ini. Dengan banyaknya negara yang berusaha mengembangkan energi nuklir, timbul kecemasan dari lingkungan internasional khususnya negara-negara yang sudah terlebih dahulu mengembangkan program nuklir, seperti Amerika Serikat. Berawal dari Atoms for Peace usulan presiden AS, Dwight D. Eisonhower, Amerika mulai mengusulkan International Atomic Energy Agency (IAEA) yang bertujuan mengawasi pengembangan nuklir yang ada di dunia. Selain itu AS juga mengusulkan perjanjian Non-Proliferation Treaty (NPT) dengan tujuan yang sama. Hal yang aneh terjadi ketika program nuklir Iran yang dibantu pertama kali oleh AS tiba-tiba dituduh oleh AS sendiri bahwa Iran telah mengembangkan nuklir untuk senjata pemusnah massal. Berawal dari tuduhan AS ini, IAEA masuk ke dalam Iran untuk menginspeksi. Namun terjadi berbagai masalah dan sampai saat ini masih saja belum jalan keluar. Penelitian dilakukan dengan melihat dilakukan IAEA yang terus menekan program nuklir Iran sementara kerjasama antara AS dengan India malah tidak dihiraukan. Perlu diketahui bahwa India belum meratifikasi Nuclear Proliferation Treaty (NPT) daripada Iran yang sudah meratifikasi NPT. Kerjasama AS-India ini jelas-jelas menyalahi aturan yang ada di NPT, yaitu artikel 1 dan 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Amerika Serikat di dalam IAEA terhadap program nuklir Iran dengan menggunakan teorisasi antara Institutional Power dan Power. Dengan menggunakan teori dan konsep yang adamuncul hipotesis bahwa Amerika Serikat memperluas power yang dimiliki dengan menggunakan institutional power melalui IAEA dalam kasus nuklir Iran untuk mencapai tujuannya.