Daftar Isi:
  • Public relations Metro Tv memiliki perbedaan yang sangat penting dengan public relations pada umumnya, fungsi public relations yang dikenal dengan melakukan corporate social responsibilty (CSR) dan promotions tidak diaplikasikan bagi public relations Metro Tv. Public relations Metro Tv mengedepankan dalam menjaga komunikasi internal dan eksternal untuk mendapatkan image yang positif. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui, memahami dan menganalisis lebih dalam tentang manajemen yang diusung oleh public relations Metro Tv. Karena perbedaan kinerja dengan public relations televisi lain justru membuat nama Metro Tv tersohor, bahkan memiliki pengikut dalam bidang yang sama . Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, untuk sumber data pertama yaitu wawancara mendalam (depth interview) terhadap Public Relations Metro Tv. Hasil penelitian Manajemen public relations Metro Tv diukur dengan beberapa elemen yakni, pengumpulan fakta, definisi permasalahan, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi, evaluasi. Pengumpulan fakta yang dilakukan oleh PR Metro Tv melalui laporan dari respons audience , pemirsa, email, SMS, surat dan laporan dari masalah teguran dari KPI yang semua dikelompokkan dalam bentuk audience report. Mendefinisikan permasalahan oleh PR Metro Tv dilihat dari dampak dan tanggapan dari sebuah isu dan tahap pencegahannya dilakukan sesuai dengan aturan yang ada serta penjelasan langsung. Target dari PR Metro Tv minimal tiap tahun ada pemberitaan positif, tetapi tidak hanya tiap tahun. Aksi dan komunikasi yang dilakukan oleh PR Metro Tv berupa komunikasi internal dan eksternal. Internal biasanya berhubungan dengan karyawan dan terkadang bekerjasama dengan HRD, sedangkan eksternal biasanya dilakukan track release untuk media dan masyarakat terkait program-program unggulan Metro Tv. Evaluasi public relations pada Metro Tv dilakukan dengan pengumpulan fakta terlebih dahulu, kemudian definisi masalah. Saran untuk Metro Tv adalah optimalisasi peran dan fungsi public relations serta memberikan ruang yang lebih kuat untuk public relations dengan optimalisasi tehadap penemuan fakta seperti respons audience , keluhan pemirsa, email yang masuk, SMS dari pemirsa atau pihak luar, surat dan laporan dari masalah teguran dari KPI, dan penemuan fakta lainnya untuk dikelola lebih dalam agar menjadi pelajaran.