Peran Bu Nyai Dalam Melakukan Konstruksi Pola Pikir dan Sikap Santri Terhadap Bencana Semburan Lumpur di Pondok Pesantren Abil Hasan Asy Syadzily
Main Author: | Prabowo, IrmaNovaria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120519/1/SKRIPSI_Irma_Novaria_Prabowo_0610010024.pdf http://repository.ub.ac.id/120519/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas mengenai peran bu nyai dalam melakukan konstruksi pola pikir dan sikap santri terhadap bencana semburan lumpur di pondok pesantren Abil Hasan Asy Syadzily. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis tentang peran bu nyai dalam melakukan konstruksi pola pikir dan sikap santri terhadap bencana semburan lumpur. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi realitas sosial yang dijabarkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Teori tersebut digunakan melalui tiga proses dialektika, yakni eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi. Teori konstruksi realitas sosial juga digunakan untuk menganalisis tentang peran bu nyai dalam mengkonstruksi pola pikir dan sikap santri melalui proses tiga dialektika tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara purposive terhadap satu orang informan kunci yaitu bu nyai dan empat informan utama yaitu santri, sedangkan data sekunder didapat melalui dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses dialektika mulai dari eksternalisasi yaitu peran bu nyai dalam mengkonstruksi santri, kemudian obyektivasi yaitu pola pikir dan sikap santri yang patuh terhadap perintah dalam dakwah bu nyai, hingga proses internalisasi yaitu tentang sosialisasi pentingnya menyikapi sebuah bencana sesuai dengan dakwah dari bu nyai. Hal ini merupakan sebuah proses yang nantinya akan dieksternalisasi ke orang yang ada disekitarnya yaitu santri yang baru. Dari proses dialektika tersebut juga akan menimbulkan pemahaman baru bagi santri yang lama maupun yang baru. Santri mengungkapkan bermacam-macam penyebab terjadinya bencana semburan ini, yaitu karena takdir, ujian yang datangnya dari Allah, dan kelalaian manusia yang salah dalam melakukan pengeboran.