Kicau Mania dan Perlombaan Burung (Studi Praktik Sosial Perlombaan Burung Kicau di Gantangan Dewa Agung Jl. Tlogo Agung 3-B Tlogo Mas Kota Malang dalam perspektif Anthony Giddens)
Main Author: | Saputro, DickyKurniadiHari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120493/1/Skripsi__Dicky_KHS_0610010013.pdf http://repository.ub.ac.id/120493/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengangkat tentang praktik sosial dan achievment status serta stratifikasi sosial di Gantangan Dewa Agung. Adanya pecinta burung yang melakukan praktik sosial sehingga membentuk achievment status serta stratifikasi sosial di dalamnya. Tujuan penelitian ini didasari untuk mengetahui praktik sosial yang terjadi dalam perlombaan burung kicau di Gantangan Dewa Agung, serta Mengetahui achievment status serta stratifikasi sosial yang terbentuk pada Kicau Mania di Gatangan Dewa Agung. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens dan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian dipilih secara purposive (ditetapkan) berdasarkan kriteria yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penelitian. Praktik sosial merupakan hal yang paling penting dalam teori strukturasi. Dari adanya praktik sosial yang dilakukan Kicau Mania ini membentuk sebuah perlombaan, yang akhirnya mengarah pada achievment status dan stratifikasi sosial. Kicau Mania disini merupakan agen sedangkan perlombaan adalah sebuah struktur. Struktur sendiri menurut Giddens terdapat tiga elemen penting yaitu struktur signifikasi, struktur dominasi (dominasi politik dan ekonomi) serta struktur legitimasi. Perlombaan merupakan awal dari proses terbentuknya achievment status. Dengan adanya perlombaan tersebut jika Kicau Mania menang dia akan mendapatkan achivment status dari masyarakat kicau mania. Disamping itu penghargaan yang di dapat dari perlombaan tersebut membentuk stratifikasi sosial diantara masyarakat kicau mania. Penelitian ini juga menemukan adanya arena politik dalam perlombaan burung di gantangan. Arena politik itu seperti digunakan sebagai kampanye calon kepala daerah. Sehingga di gantangan sering digunakan oleh kelompok kepentingan untuk mencari pencitraan diri. Selain itu ada penemuan lain bahwa pecinta burung juga memanfaatkan keadaan tersebut sebagai motif untuk mencari keuntungan berupa materi.