Manajemen Konflik Pasangan Laki-laki dan Perempuan Berstatus Pacaran (Studi Pada Pasangan Dewasa Awal 18-25 tahun di Kota Malang)

Main Author: Darmayanti, SandraDewi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120450/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/120450/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa keberadaan konflik didalam hubungan pacaran pada pasangan usia dewasa awal memiliki pengaruh dalam upaya mempertahankan kelangsungan hubungan itu sendiri hingga dapat mencapai jenjang pernikahan. Oleh karena itu, upaya pasangan laki-laki dan perempuan berstatus pacaran dalam mengelola konflik atau melakukan manajemen konflik menjadi menarik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen konflik pasangan laki-laki dan perempuan usia dewasa awal berstatus pacaran. Teori dalam hubungan antrapribadi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Penetration Theory dan Self-disclosure. Sementara teori mengenai konflik adalah teori hubungan manusia, teori negosiasi prinsip dan teori kesalahpahaman antarbudaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah pasangan laki-laki dan perempuan yang telah menjalani hubungan pacaran selama tiga tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa konflik yang pernah dialami informan penelitian ini adalah kesalahpahaman, sikap yang tidak disukai dari pasangan, keinginan yang tidak dapat dipenuhi pasangan dan. adanya hubungan dengan pihak ketiga. Faktor-faktor penyebab konflik tersebut adalah adanya perbedaan pola-pola pemikiran dan pendirian tiap individu, perubahan sikap yang cepat dan mendadak, pembatalan janji, dan menjalin hubungan dekat dengan lawan jenis lainnya. Manajemen konflik informan laki-laki adalah dengan mendefinisikan konflik dan penyebabnya, merencanakan tindakan dengan mencoba membicarakan konflik secara langsung. Mengorganisasi tindakan dengan melihat situasi dan kondisi pada saat konflik. Menyelesaikan konflik dengan komunikasi yang baik dan negoisasi. Sementara manajemen konflik informan perempuan adalah dengan mendefinisikan konflik dan penyebabnya, merencanakan tindakan dengan marah atau emosi. Mengorganisasi tindakan dengan melakukan penarikan diri. Menyelesaikan konflik dengan berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan. Hasil dari penyelesaian konflik informan adalah adanya informan yang dapat memelihara dan mempertahankan hubungan, namun ada pula yang mengalami perusakan yaitu pemutusan hubungan