Interaksi Sosial Dalam Proses Penguatan Kelembagaan Petani (Studi Pada Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Di Desa Tracal Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan)

Main Author: Isymam
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120405/1/051201878.pdf
http://repository.ub.ac.id/120405/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan program PUAP di Desa Tracal, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Program PUAP ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang ada di desa dengan mengembangkan sektor usaha agribisnis petani. PUAP sendiri merupakan program dari pemerintah pusat dengan pendanaan utama APBN, dalam pelaksanaanya setiap desa yang mendapatkan PUAP berhak menerima dana sebesar 100 juta yang sepenuhnya dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setiap desa. Oleh karena itu sangat penting dalam penyalurannya agar tepat guna dan bermanfaat bagi pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya petani. Penelitian ini menggunakan proposisi perubahan kelembagaan Ahmad Erani Yustika (2006) dan teori interaksi sosial George Simmel (dalam Veeger, 1986). Perubahan kelembagaan yang dipandang Yustika mempunyai kekuatan yang aktif dalam mempengaruhi aspek-aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, hukum, dan lain-lain. Penelitian ini pun sejalan dengan teori interaksi sosial Simmel tentang bahwa masyarakat terbentuk dari relasi-relasi orang yang bersatu yang mempunyai sifat yang berbeda-beda, seperti halnya dalam Gapoktan yang terdiri dari banyak relasi yang berbeda-beda sehingga ada penyesuaian-penyesuaian di dalamnya. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, peneliti berusaha menggali informasi tentang proses pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang ditujukan pada pelaku pertanian sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kinerja Gapoktan setelah adanya PUAP serta Program PUAP yang dilaksanakan Gapoktan dalam bentuk pemberian bantuan modal kepada petani miskin untuk dibelikan bibitan sapi pedaging. Alur pemberian yang mudah dan tidak mempersulit penerima membuat program PUAP dapat menguntungkan khususnya petani miskin. Selain itu, manfaat lain yang muncul antara lain dengan adanya kegiatan pendidikan tambahan bagi para petani. Dapat disimpulkan PUAP telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatan pendapatan petani. Dan tujuan akhir adanya PUAP adalah berdirinya koperasi pertanian yang dikelola oleh Gapoktan setempat.