Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengkaji realitas sosial di masyarakat, khususnya berkaitan dengan pembelian barang kebutuhan prestisius pada ibu rumah tangga Perumahan Permata Jingga Blok Palem. Pengkonsumsian barang bermerek bukan sekedar menghabiskan nilai guna, akan tetapi juga mengkomunikasikan makna-makna tertentu. Menurut Pierre Bourdieu mereka adalah masyarakat kelas menengah baru, dimana mereka selalu mencari informasi mengenai barang ter upadate dipasaran. Kapasitas mereka dalam bertindak ditentukan dari habitus mereka sendiri. Habitus mereka tampak jelas dalam pilihan mereka tentang kepantasan dan keabsahan seleranya dalam berpakaian, makanan, hiburan dan lain sebagainya. Habitus tersebut kemudian terwujud menjadi selera kelas. Penggunaan benda bermerek dapat dilihat mulai dari apa yang melekat pada tubuhnya, kebutuhan sehari-hari, makanan-minuman, mobil, pengisian waktu luang, liburan dan smartphone BlackBerry sebagai pelengkapnya. Penelitian ini menggunakan teori konsumen Mike Featherstone yang memandang konsumsi sebagai sumber diferensiasi kelas dan status sosial, Jean Baudrillard yang menilai konsumerisme sebagai logika untuk memuaskan hasrat dan Pierre Bourdieu yang berpendapat bahwa selera ditentukan dan diorganisasi sesuai dengan posisi di alam masyarakat. Selera dan preferensi seseorang adalah produk sosial. Jadi selera tidaklah dilahirkan atau sesuatu yang tercipta. Selera seseorang terbentuk lewat berbagai aspek dari praktek sosial maupun posisinya dalam masyarakat. Semakin berada dalam posisi kelas atas, maka selera yang terbentuk pun akan menjadi faktor pembeda ( distingsi ) terhadap kelas-kelas sosial