Makna Laut Pada Masyarakat Petani (Studi Etnografi Tentang Tradisi Maritim Upacara Labuhan Di Pantai Ngliyep Bagi asyarakat Petani Desa Kedungsalam,Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang)
Main Author: | Diah,HerdianaKusumaning |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120350/1/PERNYATAAN.pdf http://repository.ub.ac.id/120350/2/Skripsi_Herdiana_K_Diah.pdf http://repository.ub.ac.id/120350/3/cover.pdf http://repository.ub.ac.id/120350/4/Daftar_Isi_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/120350/4/LEMBAR_PENGESAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/120350/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas pemaknaan laut bagi masyarakat petani di Desa Kedungsalam. Dalam memaknai laut bagi kehidupan sehari-hari dapat diketahui dengan memahami simbol dan makna yang terkandung pada tradisi maritim Labuhan. Tradisi tersebut menggambarkan interaksi antara masyarakat petani dengan laut yang digunakan sebagai obyek untuk melaksanakan proses Labuhan di Pantai Ngliyep. Tujuan penelitian adalah untuk memahami, mendeskripsikan, dan menganalisis makna laut bagi masyarakat petani Desa Kedungsalam yang mengikuti tradisi maritim Labuhan di Pantai Ngliyep. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh George Simmel mengenai masyarakat sebagai proses interaksi. Teori ini digunakan untuk menganalisis pembentukan komunitas pengikut upacara Labuhan yang di dalamnya ternyata lebih banyak yang berasal dari komunitas petani di Desa Kedungsalam. Selanjutnya penelitian ini juga menggunakan teori interaksionis simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blummer. Teori tersebut digunakan untuk menganalisis makna laut bagi masyarakat petani di Desa Kedungsalam yang tercermin dari tradisi maritim Labuhan. Tradisi tersebut dapat dipahami dengan menggunakan pendekatan etnografi dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dan analisis data menggunakan “Alur Maju Bertahap” oleh James P Spreadley. Hasil dari penelitian ini adalah laut yang ada di Desa Kedungsalam dimaknai sebagi tempat yang keramat, sehingga harus dijaga dan dilestarikan. Berbagai mitos mengenai kekuatan gaib tentang penunggu laut di desa ini mempengaruhi pola pikir dan pola perilaku mereka dalam bertindak dengan lingkungan di sekitarnya. Anggapan tersebut mendorong mereka untuk selalu melaksanakan tradisi maritim Labuhan demi keselamatan dan kelancarahan warga Desa Kedu