Sengketa Thailand Terhadap Kamboja Terkait Status Kepemilikan Wilayah Situs Kuil Preah Vihear Pada Masa Pemerintahan Pm Abhisit Vejjajiva (2008-2011)

Main Author: Ayu, ArumPuspita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120315/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/120315/
Daftar Isi:
  • Konflik merupakan salah satu bentuk dalam mewujudkan kepentingan nasional suatu negara terhadap negara lainnya. Adanya unsur konflik dalam hubungan antara kedua negara dapat dilihat dari segi sikap, perilaku, dan kontradiksi yang bertentangan dari kedua negara yang bersangkutan. Dalam sejarahnya, konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja telah terjadi sejak tahun 1940-an atas perebutan wilayah situs kuil Preah Vihear. Hingga pada akhirnya di tahun 1962 Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa wilayah sengketa tersebut menjadi milik Kamboja. Pada masa kepemimpinan Abhisit Vejjajiva (2008-2011), status kepemilikan atas wilayah situs kuil Preah Vihear kembali diungkap bahkan sempat terjadi konflik bersenjata antara pihak Thailand maupun Kamboja. Sikap, perilaku, dan kontradiksi yang ditunjukkan oleh kedua negara dapat menyebabkan sulitnya penyelesaian konflik tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan kejadian konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja demi mewujudkan kepentingan nasional negara masing-masing. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori konflik milik Johan Galtung dengan mengaplikasikan segitiga SPK (sikap, perilaku, dan kontradiksi), konsep kepentingan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif melalui studi literatur yang diperoleh dari buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan tema penelitian ini.