Pemaknaan Kerja Dari Sudut Pandang Masyarakat Petani Miskin Di Wilayah Pertanian Pinggiran Kota. (Analisis Fenomenologi Terhadap Makna Kerja Masyarakat Baran Tempuran Kelurahan Cemorokandang Kota Mala
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang makna kerja dari sudut pandang masyarakat miskin di wilayah Perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana nilai sosial dan budaya dapat membentuk budaya kerja dalam masyarakat. Untuk memahami ambivalensi yang terjadi dalam pemikiran masyarakat miskin terhadap makna kerja di keseharian mereka. Dalam penelitian ini digunakan teori fenomenologi dari Husserl sebagai alat analisis permasalahannya. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui nilai sosial yang ada di dalam masyarakat serta makna terdalam yang dipahami oleh masyarakat Baran Tempuran dalam memandang dan membentuk budaya kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat kampung Baran Tempuran merupakan warga etnis Madura, dimana terdapat beberapa nilai sosial penting yang dimiliki, yaitu etos kerja, harga diri, kemandirian, tidak ada bias gender serta agama Islam yang menjadi tuntunan hidup mereka. Secara lebih lanjut masyarakat Baran Tempuran memaknai kerja dipengaruhi dari beberapa faktor tadi, tetapi faktor yang kuat berpengaruh ialah faktor agama dengan terdapat pemahaman ganda didalamnya, dimana bekerja merupakan ibadah tetapi sekaligus membuat mereka seakan pasrah bahwa hidup didunia hanya sementara, sehingga mengganggu etos kerja yang mereka miliki. Jadi tidak mengherankan jika masyarakat Baran Tempuran masih berkutat di zona pra sejahtera