Analisis Isi Hipnosis Dalam Program Acara Reality Show “Uya Emang Kuya”

Main Author: Triatmojo, AriefTeguh
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120290/1/Arief_teguh_Triatmojo_-_0610023016.pdf
http://repository.ub.ac.id/120290/
Daftar Isi:
  • Televisi sebagai media massa juga berfungsi sebagai sarana konstruksi sosial masyrarakat. Beberapa tahun terakhir televisi di Indonesia kebaniran satu jenis program acara non-berita, yaitu reality show. Tayangan reality show memiliki ciri khas yang berbeda dari jenis tayangan-tayangan lain. Salah satu program acara hiburan di salah satu stasiun televisi swasta yang sedang booming adalah program “Uya Emang Kuya” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam serta menganalisis isi hipnosis dalam acara Reality Show “Uya Emang Kuya”. Penelitian ini menggunakan pendekatan atau aliran penelitian kualitatif yang datanya diperoleh melalui dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipnosis merupakan bagian dari sebuah proses komunikasi, dimana proses tersebut berusaha untuk mempengaruhi audience dengan menggunakan teknik retorika, dan bukan sebuah mistik yang menggunakan ilmu hitam, seperti yang berkembang di masyarakat selama ini. Hipnosis dalam tayangan Reality Show “Uya Emang Kuya” dikontruksi sebagai sebuah stage hypnosis yang dikemas dalam permainan forensic hypnosis, namun hal tersebut tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai hipnosis forensik, karenan di dalam proses hipnosis forensik sang hipnotis tidak diperkenankan memberikan judge seperti yang dilakukan hipnotis (Uya Kuya) dalam tayangan Reality Show “Uya Emang Kuya”. Saran dari penelitian ini bagi kalangan akademis agar dapat membahas kegunaan lain proses komunikasi dalam terapi hipnosis untuk menghilangkan trauma atau phobia seseorang. Bagi produser program acara “Uya Emang Kuya” dapat menampilkan hipnosis di tayangan Reality Show “Uya Emang Kuya”, seyogyanya dapat dikemas dengan baik tanpa harus mengumbar aib seseorang di depan umum (khalayak) meski telah mendapatkan persetujuan dari pihak yang bersangkutan (suyet) untuk ditayangkan, sehingga tidak mendapatkan protes dari sebagian khalayak yang menyaksikannya.