Perilaku Partai Politik Ideologi Islam Dan Terbuka Dalam Demokratisasi Lokal (Studi Perbandingan Pada Partai Persatuan Pembangunan Dan Partai Golongan Karya Kota Malang)

Main Author: Syukri, MuhammadAbdullah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120239/1/BAB_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/120239/2/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/120239/3/BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/120239/3/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/120239/4/BAB_VI.pdf
http://repository.ub.ac.id/120239/4/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/120239/
Daftar Isi:
  • Dalam penelitian ini akan dilakukan studi perbandingan terhadap perilaku partai politik berideologi Islam dan terbuka dalam demokratisasi lokal (di Kota Malang, Jawa Timur). Penulis memilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai wakil dari partai berideologi Islam yang selanjutnya akan dikomparasi dengan Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai wakil dari partai Terbuka. Dalam studi perbandingan ini akan diketahui perbedaan perilaku politik dua partai dengan identitas berbeda tersebut dalam implementasi fungsi partai politik sebagaimana mestinya. PPP adalah partai politik yang paling konsisten menyuarakan ideologi Islam sebagai identitasnya, dan saat ini PPP merupakan partai politik Islam yang konsisten pula mengajak kelompok Islam lain untuk bernaung dibawah PPP sebagai rumah besar politik Islam. Sedangkan Partai Golkar merupakan salah satu inisiator partai yang menuju partai modern di Indonesia. Partai ini juga sudah sangat lama hadir di Indonesia, dan sudah mengalami pahit getir perjalanan demokrasi di Indonesia. Dalam perbandingan rumusan ideologi partai, PPP menggunakan asas Islam, sedangkan Partai Golkar menggunakan asas Pancasila. Lalu untuk sifat, PPP memproklamirkan dirinya bersifat nasional sedangkan Partai Golkar bersifat orientasi pada karya kekaryaan. Dalam perbadingan perilaku komunikasi politik tidak ada perbedaan yang mencolok diantara kedua partai tersebut. Yang membedakan hanya pada landasan berkomunikasi dan mitra koalisi. PPP berlandaskan pada ajaran Islam sedangkan Partai Golkar memegang teguh prinsip pancasila. Mitra komunikasi cenderung berbeda disebabkan karena kedekatan ideologis masing-masing partai yang berbeda. Sebagai partai Islam sebuah hal yang niscaya jika PPP Kota Malang lebih dekat dengan organisasi keagamaan, karena ada kesamaan identitas dan kedekatan kultur. Dan Partai Golkar Kota Malang lebih dekat dengan Organisasi masyarakat yang bersifat umum. Dalam perbandingan perilaku sosialisasi politik, yang dilakukan PPP Kota Malang lebih terkesan Islami, sedangkan yang dilakukan oleh Partai Golkar Kota Malang lebih pada hal-hal yang bersifat nasionalis. Hal tersebut juga berpengaruh pada materi sosialisasi yang diberikan. Dalam perbandingan perilaku rekrutmen politik, PPP Kota Malang walaupun terhambat dalam melaksanakan program kaderisasi formalnya, namun masih tetap mampu melakukan rekrutmen politik dengan cara kultural dan non formal. Sedangkan Partai Golkar Kota Malang sudah mampu melaksanakan kaderisasi formal dan sudah terjadwal. Dalam perbandingan perilaku pengaturan konflik, penyelesaian konflik yang diterapkan PPP Kota Malang adalah melalui mekanisme rapat atau penyelesaian dengan cara personal. Pengaturan konflik yang dilakukan oleh PPP Kota malang titik tekannya lebih pada konflik internal dan sesekali dengan eksternal partai ketika terjadi dialog politik. Namun tetap, sebagai partai Islam, etika dan cara sesuai aqidah syariat tetap dikedepankan. Partai Golkar Kota bertujuan meningkatnya soliditas partai, untuk pengaturan konflik internal. Sedangkan untuk pengaturan konflik eksternal ditujukan agar adanya hubungan yang harmonis dengan eksternal partai. Untuk mekanismenya, seperti biasanya melalui rapat. Dalam perbandingan perilaku kepemimpinan, di Partai Golkar Kota Malang diwajibkan mengikuti jenjang kaderisasi yang diadakan partai, sedangkan PPP Kota Malang tidak mengharuskan itu. Nilai-nilai yang dianut menunjukkan bahwa sisi ideologis sangat berpengaruh. PPP Kota Malang menitik beratkan pada nilai ajaran agama Islam sedangkan Partai Golkar Kota Malang menggunakan nilai-nilai nasionalis tanpa menanggalkan sisi religiusitasnya. Dalam perbandingan perilaku pengambilan keputusan, mekanisme yang sama sebetulnya diterapkan oleh PPP dan Partai Golkar Kota Malang, dengan menggunakan mekanisme rapat atau musyawarah mereka menentukan pengambilan keputusan partai. Hanya saja yang membedakan dua partai ini adalah tingkat keberpengaruhan serta otoritas antara ketua dan majelis atau dewan yang memiliki posisi tersendiri dalam organisasi. Ketua dan Majelis dalam PPP Kota Malang memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan keputusan, sedangkan di Partai Golkar Malang ketua dan dewan tidak memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan keputusan partai Dalam perbandingan perilaku pengelolaan keuangan partai, Secara umum tidak ada perbedaan yang tajam terkait pengelolaan keuangan dari kedua partai tersebut, sama-sama menggunakan prinsip managerial keuangan secara umum, sumber berasal dari swadaya pengurus partai. Hanya saja perbedaan terletak di sumber dana, Partai Golkar mendapatkan dana dari anggotanya yang menjadi anggota legislatif (pembagian gaji) sedangkan PPP tidak. Dalam perbandingan perilaku pengembangan sumber daya manusia partai politik bahwa dua partai tersebut menggunakan wahana pelatihan maupun pendidikan yang diadakan partai untuk mengembangkan sumber daya manusia partai politik. Dalam perbandingan Polarisasi masa pemilih, sebetulnya mereka memiliki basis massa “tradisionalnya” masing-masing, PPP dengan NU nya sedangkan Golkar dengan TNI/Polri dan Birokrasinya. Dalam perbandingan perilaku merawat dan komunikasi dengan konstituen PPP Kota Malang begitu kental akan nuansa Islami dengan mengadakan kegiatan ritual keagamaan, sedangkan Partai Golkar Kota Malang cenderung mengadakan acara formal.