Komunikasi Antarbudaya dalam Meminimalisasi Culture Shock (Studi Fenomenologi pada Pemain Sepak Bola Asing)

Main Author: Ekida, PrimaditaRahma
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120227/
Daftar Isi:
  • Pemain sepak bola asing datang dan berkarir di Indonesia dengan berbagai tujuan. Hal ini membuka peluang untuk kontak antar budaya di antara pemain asing dengan budaya Indonesia. Perbedaan-perbedaan nilai budaya yang mendasari perilaku komunikasi mengarah kepada culture shock , yaitu perasaan ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi performa dan interaksi pemain asing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gejala culture shock yang dialami oleh pemain asing; serta proses komunikasi antarbudaya yang dilakukan oleh pemain asing untuk meminimalisasi culture shock . Tinjauan pustaka penelitian ini meliputi konsep budaya dan culture shock, serta penjabaran proses komunikasi antarbudaya untuk meminimalisasi culture shock . Teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini adalah identity negotiation theory dari Ting-Toomey; dan expectancy violations theory dari Burgoon dan Jones. Metode penelitian menggunakan pendekatan fenomenologi dan data dikumpulkan melalui observasi, indepth interview , dan studi kepustakaan. Informan penelitian merupakan pemain asing yang pernah atau masih bermain di salah satu klub di Malang, dan mengalami culture shock ; sehingga mampu menceritakan pengalamannya. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa komunikasi antarbudaya dalam meminimalisasi culture shock meliputi kontribusi media dan interaksi dalam budaya baru. Pemain asing menggunakan media massa seperti koran, buku, dan televisi sebagai sumber pembelajaran budaya dan menambah kosa kata bahasa Indonesia. Selain itu, beberapa pemain asing juga memanfaatkan Twitter dan Facebook sebagai sumber informasi dan sarana untuk berinteraksi dengan fans dan supporter. Melalui media massa dan social media, pemain asing dapat berperan sesuai bagaimana budaya Indonesia memandang posisi individu sebagai pemain asing dan pendatang. Interaksi yang dilakukan pemain asing di budaya baru melibatkan hubungan dalam kelompok etnik, yang bertujuan untuk melestarikan bahasa asli. Selain itu, pengalaman adaptasi yang dibagikan oleh sesama pendatang dalam kelompok etnik dapat meningkatkan pengetahuan budaya dan mengantisipasi asalahmasalah yang mungkin timbul dalam masa culture shock. Disamping itu, komunikasi antara pemain asing dengan orang-orang Indonesia disekitarnya menuntut keterbukaan dan kepercayaan. Kontak langsung dengan host culture merupakan sarana memahami latar belakang perilaku orang Indonesia. Pemahaman budaya tersebut menciptakan rasa nyaman sehingga dapat mengurangi culture shock .