Akulturasi Nilai-nilai Budaya pada Generasi Muda di Masyarakat Bali dalam Menguatkan Identitas Budaya (Studi Komunikasi Antarbudaya pada Remaja dan Teruna Teruni di kota Denpasar)
Main Author: | Ratnawati, KadekAyuEry |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120225/1/Skripsi_KADEK_AYU_E.R.pdf http://repository.ub.ac.id/120225/ |
Daftar Isi:
- Remaja Bali sebagai bagian dari masyarakat yang terdapat di Bali. Remaja juga merupakan manusia berbudaya yang memiliki kekhasan nilai-nilai budaya dari daerah yang mereka tinggali. Nilai-nilai budaya tersebut sebagai suatu identitas budaya yang dimiliki dengan komponennya berupa adat istiadat, sistem kepercayaan, estetika, norma, lembaga masyarakat, bahasa dsb. Seiring dengan perkembangan kepariwisataan Bali yang semakin pesat, munculah salah satu jenis proses penetrasi kebudayaan yang disebut dengan Akulturasi yakni suatu proses sosial yang timbul pada suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur kebudayaan asing dan kebudayaan asing tersebut lambat laun akan diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan para remaja Bali tentang kebudayaan mereka, pengetahuan mereka tentang adanya proses Akulturasi hingga pada adanya usaha-usaha untuk mempertahankan identitas budaya mereka. Tinjauan pustaka penelitian ini meliputi konsep masyarakat dan Kebudayaan, adanya komunikasi antarbudaya pada proses akulturasi, nilai dan identitas budaya serta penjabaran tentang remaja dan budaya. Teori yang digunakan sebagai dasar dari penelitian ini adalah Masyarakat sebagai makhluk berbudaya dan proses Akulturasi dari Koentjaraningrat, Nilai dan Identitas Budaya dari Samovar, Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif karena ingin mendeskripsikan secara faktual dan akurat tentang fakta atau realitas yang sedang terjadi (what exist at the moment) dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian yakni para remaja di Bali dan informan pendukung yakni salah satu tokoh budayawan di Denpasar. Dan teknik analisis data yang digunakan adalah Reduksi data, Penyajian data, dan Menarik Kesimpulan.Teknik keabsahan data menggunakan kompetensi subjek riset dan trustworthiness. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa identitas budaya para remaja di Bali dibentuk dari tiga lingkungan, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan hidup yang dibentuk membuat mereka mengetahui tentang kebudayaan mereka sendiri. Adanya proses Akukturasi dirasakan oleh para remaja dengan adanya tanda-tanda pada adanya pergeseran budaya serta mulai hilangnya kebiasaan-kebiasaan luhur yang ada. Dengan melihat keadaan tersebut maka para remaja di Bali melakukan usaha-usaha yang bertujuan untuk menjaga identitas nilai budaya mereka dari adanya pengaruh proses Akulturasi yang terjadi. Usaha tersebut terdiri dari usaha pribadi dan usaha untuk mengajak orang lain untuk menjaga identitas nilai budaya mereka bersama-sama, sehingga identitas budaya yang telah dimiliki oleh Bali akan selalu terjaga dan tidak akan mudah terpengaruh budaya asing.