Pembelajaran Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (Sibi) Ditinjau Dari Model Pendidikan Pembebasan Paulo Freire (Studi Etnografi Tentang Pembelajaran Antara Staf Dan Klien Di Upt Rehabilitasi Sosial Cacat
Main Author: | InsaniAmalia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120202/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/120202/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang pembelajaran Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) sebagai media komunikasi bagi penyandang cacat rungu wicara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan proses pembelajaran Sistem Isyarat Bahasa Indonesia antara staf dan klien di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Rungu Wicara Pasuruan ditinjau dari model pendidikan pembebasan Paulo Freire. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memperkaya kajian ilmu sosiologi dalam melihat fenomena sosial di sekitar yang terkait dengan masalah penyandang cacat terutama cacat rungu wicara diantaranya adalah model pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan karakteristik penyandang cacat rungu wicara. Penelitian ini menggunakan perspektif pendidikan pembebasan Paulo Freire dengan mengkhususkan pada pola hubungan antara klien sebagai murid dan staf sebagai mentor dalam pembelajaran SIBI. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pendekatan etnografi bertujuan untuk menemukan dan menggambarkan budaya suatu masyarakat atau suatu organisasi sebagaimana adanya. Pengambilan data primer diperoleh melalui wawancara dengan instansi terkait, staf pengajar SIBI, dan dengan klien yang tentunya memakai jasa penerjemah SIBI serta hasil observasi secara mendalam yang dilakukan secara rutin ketika proses pembelajaran SIBI berlangsung. Data sekunder berupa dokumen, catatan, laporan, serta arsip yang berhubungan dengan fokus penelitian. Teknik pengambilan informan dalam penelitian dilakukan secara purposive sampling sesuai dengan syarat yang dikemukakan Spraedley yakni enkulturasi penuh, keterlibatan langsung, suasana budaya yang tidak dikenal, cukup waktu, dan non analitis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran SIBI di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Rungu Wicara Pasuruan merupakan bentuk segregasi sekolah dan kurikulumnya mengacu pada sekolah berkebutuhan khusus namun konsep pendidikan pembebasan Paulo Freire tidak bisa diterapkan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab yaitu instruktur dan pengajar pendamping SIBI yang masih menerapkan pendidikan gaya bank pada klien, media untuk membantu pembelajaran SIBI di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Rungu Wicara Pasuruan masih kurang, dan banyak klien yang sebelumnya tidak pernah mempelajari SIBI.