Perilaku Wartawan Kota Malang Terhadap Praktek Amplop (Studi Fenomenologi Terhadap Wartawan Yang Bertugas Di Balai Kota Malang Terhadap Praktek Amplop)

Main Author: Anshori, MuhammadIrfan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120145/
Daftar Isi:
  • Fenomena adalah sesuatu yang terlihat dan dapat diamati yang menunjukkan gejala mengenai sebuah kenyataan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menggunakan pendekatan fenomenologi yang mempelajari bagaimana kehidupan sosial ini berlangsung dan melihat tingkah laku manusia yang meliputi apa yang dikatakan dan diperbuat sebagai hasil dari bagaimana manusia mendefinisikan dunianya. Responden berjumlah 4 orang, sesuai dengan kriteria yaitu melakukan proses peliputan di lingkungan Balai kota Malang. Sumber data diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wartawan khususnya yang melakukan liputan di Balai Kota Malang menerima amplop yang diberikan oleh narasumber. Hal itu dilakukan informan karena gaji wartawan yang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Selain itu, mereka menerima amplop juga untuk menjaga tali silaturahmi dengan narasumber agar dalam melakukan liputan berikutnya lebih mudah. Batasan untuk menerima ataupun menolak amplop juga diterapkan, jika ada narasumber yang menuntut sebuah berita harus ditulis sesuai dengan keinginannya maka amplop akan di tolak, dan begitu juga sebaliknya. Pemberian amplop pada informan ternyata juga tidak terlalu berpengaruh pada isi berita yang ditulis. Itu dilakukan karena tugas utama informan adalah menulis sebuah berita, bukan untuk mencari amplop karena amplop hanya merupakan efek dari proses peliputan yang dilakukan. Dalam menerima amplop, informan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana informan melakukan liputan dan juga partner melakukan liputan. Untuk partner, informan cenderung akan menerima amplop jika partnernya juga menerima, dan begitu juga sebaliknya. Perusahaan dimana informan bekerja sebenarnya sudah memiliki peraturan untuk melarang menerima amplop ketika proses peliputan, namun informan tetap menerima amplop ketika melakukan liputan. Penggunaan teori Interaksionisme Simbolik menunjukkan bahwa masyarakat (society), diri sendiri dan pikiran berpengaruh terhadap praktek amplop yang dilakukan informan. Perilaku yang dilakukan oleh informan terhadap adanya praktek amplop yaitu informan akan tetap menerima jika tidak ada tuntutan sebuah berita yang harus ditulis, namun jika ada tuntutan berita harus ditulis sesuai dengan keinginan narasumber maka informan akan menolak pemberian amplop tersebut. Informan diasumsikan memilih menerima amplop karena faktor kebutuhan dirinya dan keluarganya.