Analisis Semiotika tentang Representasi Fanatisme Suporter Sepak Bola dalam Film Green Street Hooligans
Main Author: | Amalia, AyuRizki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120140/ |
Daftar Isi:
- Beberapa tahun belakangan ini, sepak bola sering diwarnai dengan aksi kekerasan dan tawuran antar suporter sepak bola. Keanarkisan suporter sepak bola tidak lepas dari sikap fanatisme yang berlebihan. Fanatisme telah hidup dalam diri para suporter berlandaskan berbagai motif, baik yang rasional maupun yang di luar nalar. Kadang suporter yang fanatik rela mengorbankan jiwa hanya untuk menjaga harga diri klub kesayangannya. Maka dari itu, dalam penelitian ini peneliti mengangkat tema atau topik mengenai fanatisme yang ada dalam sebuah film layar lebar dengan judul “Green Street Hooligan”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis representasi fanatisme suporter sepak bola dalam film Green Street Hooligans. Metode penelitian ini adalah metode analisis semiotika dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan paradigma interpretatif. Objek penelitian adalah fanatisme suporter sepak bola melalui simbol pesan dalam cerita film Green Street Hooligan. Teknik analisis data berdasar pada model semiotika Roland Barthes, Mitologi, yang menggunakan teknis analisis Two Order of Signification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suporter dalam film Green Street Hooligans direpresentasikan dengan mudah terpancing emosi, suporter selalu saling serang baik dalam bentuk adu mulut maupun adu fisik. Suporter fanatik atau hooligan selalu menyempatkan diri untuk menonton pertandingan sepak bola secara langsung di stadion. Para hooligan membuat tato di tubuh mereka dengan lambang klub favorit masing-masing. Perilaku hooligan yang menunjukkan kesetiaan kepada klub ditunjukkan dengan memakai atribut klub seperti kaos, topi, syal, dll. Cara bicara hooligan cenderung kasar dan suka mengumpat. Para hooligan cenderung memperlihatkan ketidaksukaan dan meremehkan orang asing yang tidak dikenalnya. Saran dari penelitian ini bagi pemerhati film khususnya produser film dan sutradara, diharapkan membuat film yang menggambarkan sosok suporter yang sesuai dengan peran aslinya. Bagi masyarakat khususnya untuk para suporter diharapkan dapat menjadi suporter yang sportif saat mendukung klub kesayangannya. Sebaiknya para suporter menghilangkan perbuatan-perbuatan yang anarkis. Penelitian ini mengharapkan supaya suporter bisa menjadi suporter fanatik yang sportif, bukan suporter fanatik yang anarkis.