Penggunaan Bahasa Alay di Kalangan Remaja (Studi Etnografi Komunikasi Penggunaan Bahasa Alay pada Fanpage “Penghuni Terakhir” di Situs Facebook)
Main Author: | Wardani, PutriSheilah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120123/ |
Daftar Isi:
- Fenomena menarik yang terjadi saat ini adalah munculnya sebuah pola bahasa baru yang muncul dan memasyarakat dalam media komunikasi tulis, seperti Facebook maupun SMS ( Short Message Service ). Penggunaan dua media tersebut memunculkan perilaku bahasa yang unik dan berulang terutama pada kalangan remaja. Masyarakat banyak menyebut perilaku berbahasa unik tersebut sebagai bahasa alay. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fenomena penggunaan bahasa alay di kalangan remaja pada fanpage “Penghuni Terakhir” dalam situs facebook . Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Etnografi Komunikasi. Penelitian ini termasuk dalam paradigma interpretatif karena fenomena ini dapat dilukiskan secara mendalam dan tidak di digeneralkan. Metode pemilihan informan (subyek penelitian) menggunakan teknik purposive sampling . Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Etnography on Internet . Informan merupakan anggota Fanpage “Penghuni Terakhir” yang berusia remaja (12-18 tahun). Informan dipilih karena merupakan pengguna bahasa alay secara i ntens dal am grup fanpage “Penghuni Terakhir” juga bersedia secara sukarela menjadi informan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa alay adalah bahasa tulis yang memiliki beberapa pola berdasar pada pengucapan vokal sebuah kata dan menyingkat beberapa bagian pada kata. Bahasa alay memiliki trend dalam perkembangannya yang dipengaruhi lingkungan pergaulan sekolah masingmasing remaja. Alasan para remaja menggunakan bahasa alay antara lain adalah bahasa alay digunakan sebagai bahasa pergaulan remaja didasari atas kebutuhan remaja untuk berteman dan dapat diterima oleh lingkungan sosialnya. Bahasa alay juga dinilai sebagai ciri khas bagi remaja didasari oleh sifat-sifat yang lekat diidentikkan dengan bahasa alay , yakni bahasa yang bebas dan modern. Alasan ketiga adalah bahasa alay merupakan bentuk kreativitas remaja. Masalah-masalah yang muncul dari penggunaan bahasa alay sendiri muncul ketika para remaja berada dalam proses adaptasi. Masalah tersebut terbagi menjadi masalah ketika mereka menyusun pesan dan membaca sekaligus memahami sebuah pesan teks.