Daftar Isi:
  • Kehadiran televisi lokal semakin menjamur di Indonesia. Hal itu merupakan dampak dari homogenisasi sajian televisi swasta. Mayoritas tayangan yang disajikan adalah sinetron yang Jakarta sentris. Selain itu, pengaruh asing juga turut mewarnai dunia pertelevisian kita. Situasi semacam itu memunculkan suatu kerinduan audiens akan kebudayaannya, sesuatu yang lebih lokal bukan global. Kesempatan tersebut kemudian dipergunakan oleh para pelaku pertelevisian untuk mendirikan televisi lokal dengan menampilkan program-program kebudayaan. Salah satunya Bali TV dengan Program Berita dalam bahasa Bali yaitu Orti Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara mendalam mengenai representasi kebudayaan Bali pada tayangan berita Orti Bali episode 7 Maret 2011 di Bali TV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika Roland Barthes. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah semiotika Roland Barthes dengan sistem signifikasi dua tahapnya, untuk mengetahui bagaimana kebudayaan Bali direpresentasikan melalui tayangan berita Orti Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Orti Bali merepresentasikan kebudayaan Bali. Dari shot-shot yang dianalisis, tercakup ketujuh unsur kebudayaan universal yang ada di Bali: sistem religi, sistem pengetahuan, sistem peralatan dan teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, bahasa, dan kesenian. Mayoritas menunjukkan sistem religi berupa Pura Besakih dan Tirta Mas Bungkah, kesenian berupa Tari Topeng, Tari Pendet, Tari Baris Gede dan Ogoh-ogoh, sistem peralatan dan teknologi yang menampilkan pakaian dan perhiasan (pakaian sembahyang), serta upakara (sesajen) dan bahasa yakni bahasa Bali alus . Representasi kebudayaan Bali ini merupakan konstruksi dari media massa (Bali TV) berlandaskan atas ideologi Ajeg Bali. Sebuah jargon yang diluncurkan oleh pemimpin KMB (Kelompok Media Balipost), ABG Satria Naradha. Jargon ini mempunyai makna bahwa setiap tayangan di Bali TV semata-mata adalah upaya untuk melestarikan budaya Bali, serta menjaga nilai-nilai luhur kebudayaan yang ada di Bali. Apa yang ditampilkan dalam tayangan Orti Bali merupakan representasi dari budaya Bali yang ajeg, tanpa pengaruh luar. Namun, tak dipungkiri juga bahwa sumbangsih Orti Bali dalam pengembangan bahasa Bali cukup besar melalui tayangan beritanya ini.