Komstruksi realitas media massa dalam berta pemilihan kepala daerah Analisis Framing Pemberitaan Para Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lamongan 2010-2015 di Harian Radar Bojonegoro Edisi 8 Mei
Main Author: | MuchamadZainuddin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/119939/ |
Daftar Isi:
- Paradigma konstruksionis memandang bahwa tidak ada realitas Paradigma dakonstrulam arti yang sebenarnya. Realitas tersebut adalah hasil konstruksi manusia. Konstruksi atas realitas dibangun oleh manusia berdasarkan pemahamannya dan penafsirannya tentang dunia. Pengalaman-pengalaman manusia turut menentukan cara bagaimana manusia menilai realitas atas dunia. Paradigma ini memandang bahwa berita bukanlah proses sederhana yang memindahkan realitas apa adanya lalu disajikan melalui media massa. Berita terlebih dahulu melewati serangkaian konstruksi oleh penulisnya. Pada berita politik seperti berita Pemilihan Kepala Daerah, konstruksi realitas yang dilakukan oleh media massa pada isi pemberitaan dapat membentuk citra politik tertentu bagi pihak-pihak yang bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi realitas dalam bingkai berita (framing) tentang masing-masing pasangan cabup dan cawabup peserta pilkada Kabupaten Lamongan periode 2010-2015 yang ditampilkan oleh Radar Bojonegoro selama masa kampanye. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Teknik analisis ini membongkar frame berita melalui empat struktur framing yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Dari serangkaian konstruksi realitas di dalam bingkai berita (framing) masing-masing pasangan calon, menunjukkan bahwa citra positif pasangan FAHAM tampak lebih menonjol daripada pasangan lainnya. Faktor-faktor penonjolan dapat diketahui terutama dari struktur sintaksis dan retoris. Meskipun demikian, tidak ada pemberitaan yang bersifat negatif atau menjatuhkan pasangan tertentu karena adanya faktor ideologi yang dimiliki Radar Bojonegoro yaitu “Mengawal Reformasi dan Otonomi Daerah”. Sehingga dengan ideologi yang dimiliki tersebut Radar Bojonegoro berusaha mengawal kelancaran pelaksanaan pilkada Lamongan melalui pemberitaan yang baik (normatif).