Studi fenomenologi peran komunikasi dalam proses akulturasi etika DO IT Your Self pada Punker Ideologis di kota Malang
Main Author: | ArumSwastikaWestri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/119937/ |
Daftar Isi:
- Punk bukan lagi kata yang asing bagi sebagian masyarakat Kota Malang.. Melihat para pengikut budaya Punk dengan fashion yang berbeda kesan orang awam biasanya akan membuat suatu kesimpulan yang negatif tentang penampilan atau sifat dari mereka. Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan. Punk adalah sebuah gerakan perlawanan yang berlandaskan dari keyakinan Do It Yourself (DIY) melawan kemapanan kapitalisme, dan menginginkan adanya masyarakat tanpa kelas. Etika DIY dalam terjemahan bebas artinya adalah ‘kerjakanlah semuanya sendiri’. DIY merupakan salah satu bentuk kemandirian dan eksistensi Punk . Etika ini salah satu tujuannya adalah tidak menginginkan bantuan dari sistem kapital besar untuk melayani produksi dari sebuah produk. Etika DIY ini dijadikan alasan agar manusia itu harus mandiri dan tidak tergantung oleh orang lain. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana proses komunikasi yang terjadi dalam akultturasi etika DIY yang diaplikasikan oleh Punker Ideologis Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenolog transendental. Hasil penelitian ini menunjukan Punk hadir di Indonesia khususnya Kota Malang sebagai hasil sosialisasi media massa baik media elektronik maupun media cetak. Hadirnya Budaya Punk di Kota Malang merupakan hasil dari aktivitas Komunikasi Multikultural. Komunikasi yang terjadi diantara budaya Punk dan budaya lokal masyarakat Malang menyebabkan adanya transformasi unsur-unsur Budaya Punk . Unsur budaya Punk yang hadir di Kota Malang salah satunya adalah etika Do It Yourself (DIY) yang kemudian berakulturasi dengan budaya yang sebelumnya telah dimiliki oleh Punker . Punker di Kota Malang tidak seutuhnya mengadopsi konsep etika DIY yang ada pada Punker di Amerika atau Eropa. Etika DIY diaplikasikan dengan menyesuaikan keadaan pribadi Punker dan digabungkan dengan khasanah lokal Kota Malang. Berikut beberapa contoh akulturasi etika DIY yang dilakukan Punker di Kota Malang. Aplikasi Etika DIY belum s epenuhnya menjadi kekuatan ekonomi Punker mereka masih harus berkompromi dengan sistem kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemahaman esensi Punk yang tidak utuh menyebabkan terjadinya bias dalam aplikasi etika DIY. Beberapa ide yang diserap dari pemikiran Punker di Amerika maupun di Eropa diaplikasikan dan disesuaikan dengan keadaan lokal Kota Malang. Nilai lokalitas Malang tercermin dalam aplikasi etika DIY yang dilakukan Punker .