Penggambaran Perilaku Penggunaan Telepon Seluler di Kalangan Masyarakat Menengah ke Bawah dalam Tinjauan Semiotika Studi Semiotika pada Kartun Benny & Mice Edisi Talk About Hapé
Main Author: | YulianaIkaDewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/119929/ |
Daftar Isi:
- Sebagai sebuah media komunikasi, kartun dan komik mampu mentransmisikan pesan melalui kode visual (teks) yang dinegosiasikan dengan budaya masyarakat setempat. Media komunikasi visual seperti kartun mampu melukiskan sebuah realitas bahkan permasalahan pelik sekalipun dengan ringan seraya bergurau dan memperoloknya. ―Membunuh ala senyuman‖ itulah sebutan yang dilekatkan pada kartun. Sebagai bagian dari komunikasi massa, kartun dan komik turut mengemban fungsi dan peran media massa, utamanya hiburan dan kontrol sosial. Kartun Benny & Mice digadang-gadang sebagai perintis kebangkitan komik lokal. Salah satu tema yang diangkat dalam kartun tersebut adalah tentang keberadaan telepon seluler. Fenomena unik telepon seluler dalam mempengaruhi perilaku dan interaksi dalam masyarakat dituangkan ke dalam goresan-goresan penuh makna ala Benny & Mice. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah untuk mendeskripsikan penggambaran perilaku penggunaan telepon seluler di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah dalam Kartun Benny & Mice Edisi Talk About Hape . Kedua, untuk mengetahui tujuan pembuatan kartun yang terungkap dari cerita tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika berjenis deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan dengan analisis semiotika model Roland Barthes untuk membahas lingkup makna yang lebih besar adalah dengan membedakan makna denotatif dan konotatif dari serangkaian tanda dalam kartun. Hasil penelitian ini, pertama, menunjukkan bahwa masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah digambarkan memiliki kecenderungan perilaku yang lebih memandang telepon seluler dari segi prestis daripada fungsi utamanya sebagai alat komunikasi. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi telepon seluler jadi kurang tepat guna. Perilaku tersebut digambarkan melalui tanda-tanda visual dan verbal dalam bentuk ekspresi, gerak tubuh, dialog, tagline , obyek benda, dan setting . Kedua, tujuan pembuatan kartun sebagaimana terungkap dari cerita adalah mengajak masyarakat memikirkan ulang fungsi telepon seluler bagi diri pribadi masing-masing. Himbauan untuk memahami seberapa tinggi tingkat keperluan pribadi terhadap teknologi komunikasi tersebut.