Metode dan Model Sekolah Lapangan (Field School) Sebagai Sarana Dalam Memecahkan Konflik Sosial (Studi Kasus Konflik Laten Antara Masyarakat Dengan Perhutani Pada Studi Pelaksanaan Sekolah Lapangan (F
Main Author: | DiditHaryadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/119911/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berusaha untuk membahas mengenai penyebab konflik antara masyarakat dengan lembaga pengelola hutan (Perhutani). Konflik yang terjadi adalah konflik laten yakni mengenai manajemen pengelolaan lahan wengkon yang ada dalam kawasan hutan. Lahan Wengkon adalah tanah milik negara yang dikelola oleh Perhutani bekerja sama dengan masyarakat dengan pola sistem kemitraan. Rumusan masalah yang kedua adalah membahas mengenai model Sekolah Lapangan (SL) sebagai sarana alam proses resolusi konfliknya, yaitu melalui kegiatan forum multi pihak. Tujuan yang ingin diperoleh adalah pertama untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara masyarakat dengan lembaga pengelola hutan (Perum Perhutani). Sedangkan tujuan yang kedua adalah berusaha untuk menjelaskan tentang model kegiatan SL dalam rangka menyelesaikan konflik sosial yang terjadi antara masyarakat dan Perum Perhutani. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi dan acuan untuk mengetahui manajemen pengelolaan hutan dan konflik yang terjadi dalam masyarakat. Selain itu, penelitian ini berusaha untuk memberikan transformasi ilmu pengetahuan tentang kegiatan SL dan juga sebagai salah satu sarana yang dapat dijadikan media untuk proses resolusi konflik secara lebih mendalam. Secara khusus, penelitian ini berusaha memberikan sumbangan pemikiran dan ide dalam disiplin ilmu Sosiologi Konflik. Analisa dalam penelitian ini menggunakan teori konflik yang dikemukakan oleh Lewis Coser mengenai konflik realistik yang memfokuskan pada isu keberadaan Lahan Wengkon. Sedangkan untuk proses resolusi konfliknya menggunakan analisa katup penyelamat (Savety Valve) yakni melalui kegiatan SL. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan. Berdasarkan proses penelitian yang telah dilaksanakan, pertama diketahui adanya manajemen pengelolaan Lahan Wengkon yang kurang maksimal sehingga menimbulkan ketidakpuasan dari masyarakat Wringin Anom, khususnya para petani wengkon. Ketidakpuasan tersebut adalah tentang kewajiban untuk menanam tanaman pokok pertanian dibawah tanaman tegakan Perhutani. Kedua, diketahui munculnya kegiatan SL di Desa Wringin Anom akan digunakan sebagai analisa proses resolusi konflik melalui model SL yang telah dilaksanakan sehingga mampu menghasilkan kesepakatan bersama.