Budaya Penggemar Musik Pop Korea Studi pada Pola Konsumsi dan Produksi ELF Super Junior di Kalangan Pelajar Kota Malang

Main Author: Qisthina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/119906/
Daftar Isi:
  • Saat ini tidak jarang seorang individu tergabung dalam kelompok penggemar yang menggemari objek tertentu, baik berupa barang-barang antik, buku, musik, tokoh tertentu dan sebagainya. Berawal dari Hallyu wave atau gelombang korea atau fenomena Korean Fever , menjadikan segala sesuatu yang berbau Korea menjadi begitu populer di kalangan masyarakat terutama para kawula muda. Begitu juga dengan musik K-pop, singkatan dari Korean Pop (Musik Pop Korea), yaitu jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan, dengan aliran musik R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika karena pasaran utamanya adalah remaja. Uniknya setiap grup K-pop ini memiliki sebutan masing-masing bagi para penggemarnya. Salah satunya adalah “E.L.F. ( Ever Lasting Friends )” yang merupakan sebutan dari fans dari group Super Junior. Kepenggemaran pada musik K-pop ini juga terjadi di kalangan pelajar Kota Malang. Penggemar musik K-pop dan penggemar Super Junior (ELF) khususnya, memiliki budaya tersendiri yang dirasa dapat menjadikan mereka lebih dekat dengan idolanya, salah satunya adalah kegiatan konsumsi dan produksi. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui, pertama bagaimana pola konsumsi dan produksi penggemar Super Junior (ELF) di kalangan pelajar Kota Malang. Kedua, apa motif konsumsi dan produksi penggemar Super Junior (ELF) di kalangan pelajar Kota Malang. Dalam penelitian ini menggunakan teori hiperrealitas dan simulasi, serta teori masyarakat konsumsi dari Jean P. Baudrillard, didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Henry Jenkins tentang budaya penggemar. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif eksplanatori dengan pendekatan fenomenologi. Untuk mendapatkan hasil penelitian, peneliti menggunakan metode pengamatan, metode wawancara, dan metode dokumenter serta menggunakan teknik analisis data secara horisonalisasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penggemar musik K-pop melakukan pola konsumsi sebagai budaya penggemarnya. Pola konsumsi yang sering dilakukan yaitu membeli barang-barang yang berhubungan dengan idolanya, baik berupa musik album, tas, kaos, poster, dan pernik lainnya, mengunduh video idolanya dan mengikuti acara-acara yang diadakan sesama penggemar. Selain melakukan pola konsumsi, penggemar juga melakukan pola produksi, baik berupa produksi ulang maupun reproduksi sebagai salah satu budaya penggemar, yaitu berupa barang-barang yang dihasilkan dari fans untuk fans ( by fans for fans ), fan fiction ,beberapa blog yang memberitakan kegiatan idolanya serta membuat acara-acara untuk sesama penggemar.