Kerentanan Sosial Masyarakat Magersari Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Magersari-Komunitas Petani Pekerja Hutan, Dusun Gumuk, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jawa Timur

Main Author: ImanPrasetyadi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/119883/1/051003619.pdf
http://repository.ub.ac.id/119883/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas kerentanan sosial yang terjadi pada komunitas petani pekerja hutan (Magersari) serta pemaknaan masyarakat Magersari Gumuk, Desa Selorejo Kec. Dau, Kab. Malang, terhadap kedudukannya dalam konsep Magersari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kerentanan sosial yang terjadi pada masyarakat Magersari Gumuk, dan untuk memahami pemaknaan masyarakat Magersari Gumuk, terhadap kedudukannya dalam konsep Magersari. Manfaat dari penelitian ini adalah penelitian terhadap kerentanan sosial masyarakat Magersari ini diharapkan mampu mengungkap lebih dalam mengenai keadaan masyarakat Magersari yang mengalami kerentanan, serta bagaimana pemaknaan penduduk Magersari terhadap kedudukan mereka dalam “Konsep Magersari” ditinjau dari analisis Fenomenologi Schutz. Penelitian ini menggunakan perspektif Fenomenologi Schutz. Sehingga peneliti mengetahui pemaknaan masyarakat Magersari Gumuk, Desa Selorejo, Kec. Dau, terhadap kedudukannya dalam konsep Magersari serta kerentanan sosial yang terjadi lewat pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh subjek penelitian. Menurut Fenomenologi, pemaknaan seseorang tidak bisa lepas dari unsur-unsur sehari-hari yang membentuk kenyataan seseorang, yakni unsur dunia sehari-hari yang dialami dan Fenomenologi, yaitu Fenomenologi Transedental. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi partisipan, wawancara mendalam serta live history methods sederhana. Penelitian ini mengambil tiga subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Magersari Gumuk adalah komunitas masyarakat sekita hutan yang mengalami kerentanan sosial yakni ketidak mampuan masyarakat dalam menentukan nasibnya sendiri. Program Magersari yang bertujuan untuk menjadikan masyarakat sejahtera dan mandiri, justru menjadikan masyarakat Magersari semakin tergantung. Kerentanan sosial yang terjadi disebabkan adanya pemiskinan secara kultural dan struktural pada masyarakat Magersari. Kerentanan sosial yang terjadi juga berkaitan dengan pemaknaan posisi masyarakat Magersari dalam konsep Magersari.