Usaha Agropolitan Televisi Menjadi Lembaga Penyiaran Publik Lokal: Studi Reception Analysis Pada Persepsi Penonton ATV Dalam Usahanya Menjadi Lembaga Penyiaran Publik Lokal

Main Author: MuhammadIrawanSaputra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/119870/1/051000264.pdf
http://repository.ub.ac.id/119870/
Daftar Isi:
  • Penelitian penonton televisi ini mengkaji tentang persepsi publik tentang usaha Agropolitan televisi menjadi televisi publik. Formasi pertelevisian di Indonesia sedang mengalami perombakan yang cukup besar dengan munculnya UU Nomor 32 tahun 2002. Pertelevisian Indonesia yang awalnya sentralistik mulai berbasis lokal dan kedaerahan.Sebagai pelengkap peran TVRI sebagai televisi publik atau Undang-Undang menyebutnya Lembaga Penyiaran Publik (LPP) dibentuklah format Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL). LPPL inilah yang menjadi landasan Agropolitan televisi (ATV) dalam menjalankan kegiatan penyiaran. LPPL yang menjadi bentuk dari ATV adalah representasi dari televisi publik yang tentunya harus melayani kepentingan publik. Seberapa jauh keterlayanan publik oleh ATV yang berusaha menjadi sebuah televisi publik ditelaah oleh peneliti dalam karya tulis ini. Penelitian bertujuan mengetahui penilaian penonton tentang ATV dalam usahanya menjadi televisi publik. Manfaat Praktis dari penelitian ini yaitu dapat menjadi evaluasi semua pihak terutama lembaga ATV tentang bagaimana pembentukan penyiaran publik yang mendukung terciptanya public sphere. Sedangkan manfaat teoritis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pendefinisian televisi publik versi Indonesia yang mempunyai televisi publik lokal sedikit banyak tergambar dalam penelitian ini. Pengkajian masalah ini menggunakan paradigma interpretatif untuk mendapatkan gambaran rinci dan alami tentang interpretasi publik terhadap usaha ATV menjadi televisi publik lokal. Paradigma tersebut dilaksanakan dengan menggunakan metodologi kualitatif. Karena mengkaji masalah interpretasi, penelitian ini menggunakan metode penelitian reception analysis. Hasil penelitian ini menyebutkan usaha ATV untuk netral telah nampak. ATV mulai mampu merebut hati publiknya dengan acaranya. Acara-acara ATV telah mempunyai corak kelokalan yang menjadi tuntutan sebuah LPPL, selain itu acara ATV juga terlihat lebih sopan dan menyajikan tayangan seputar potensi daerah. Walaupun kehadiran ATV mampu menghadirkan beragam nilai positif tersebut, beberapa hal negatif juga masih ada di ATV dan perlu pembenahan. Kurangnya kualitas, kuatnya pengaruh pemerintah, dan belum bisa membangun kebebasan beraspirasi adalah beberapa poin yang harus dibenahi ATV untuk menjadi televisi publik yang ideal.