Manajemen Desa Di Pulau Bawean Dalam Era Otonomi Desa (Studi di Desa Gunungteguh Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik)

Main Author: Permatasari, LintangRasyidaDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/119682/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana manajemen desa di Pulau Bawean dalam era otonomi desa pada Desa Gunungteguh Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik. Terdapat beberapa stakeholder yang terlibat dalam hal ini yaitu Pemerintah Desa, ketua gerakan kelompok tani, ketua teguh karya dan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang berfungsi memberikan pelatihan terhadap Aparatur Desa Gunungteguh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Dengan fokus penelitian yaitu : (1) Manajemen Desa Gunungteguh dalam era otonomi desa meliputi bidang pemerintahan, bidang sosial dan masyarakat, bidang ekonomi; (2) Pengembangan kapasitas Aparatur Desa oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada Desa Gunungteguh meliputi pelatihan yang diikuti aparatur pemerintah desa, jenis dan metode penelitian, materi pelatihan, pencapaian hasil; (3) Tantangan yang Dihadapi dalam Memanajemen Desa dan dalam Mengembangkan Kapasitas Aparatur Desa di Wilayah Pulau Bawean pada Desa Gunungteguh. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa hal yang membedakan manajemen Pemerintah Desa Pulau Bawean seperti Desa Gunungteguh dengan desa di daratan pada umumnya. Dalam memanjamen desa dibidang pemerintahan, Pemerintah Desa lebih menghendaki sistem pemerintahan yang fleksibel daripada sistem pemerintahan yang kaku. Hal ini dikarenakan secara sosiologis Pemerintah Desa lebih menghargai adanya paguyuban yang ada pada desa, Selanjutnya Pemerintah Desa Gunungteguh dalam memanajamen desa lebih terfokus pada pembangunan infrastruktur. Tidak hanya itu pemerintah desa juga memberikan beberapa fasilitas kepada lembaga perekonomian terkait manajemen desa dalam bidang ekonomi. Berkenaan dengan pengembangan kapasitas aparatur desa yang akan dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu memberikan materi dan pelatihan berupa praktek secara langsung. Tantangan yang dihadapi selama memanajemen Desa Gunungteguh yaitu rendahnya tingkat kedisiplinan aparatur desa, kinerja aparatur desa yang kurang maksimal, fasilitas yang masih terbatas, minimnya pengetahuan ilmu teknologi serta sulitnya pendataan warga yang kurang mampu. Sedangkan tantangan yang dihadapi dalam melakukan pengembangan kapasitas aparatur desa kurangnya aparatur desa, anggaran yang terbatas, serta masalah transportasi.