Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Berdasarkan Perspektif Swadaya Masyarakat (Studi pada Kelurahan Bujel Kecamatan Mojoroto Kota Kediri)
Main Author: | Yuniari, Ninna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/119560/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan keberhasilan implementasi kebijakan pengelolaan sampah di Kelurahan Bujel. Hal ini dilatarbelakangi oleh masalah sampah yang volumenya semakin meningkat dari setiap tahunnya. Sehingga hal ini berdampak pada TPA Klotok yang lahannya semakin sempit dan mekanisme pengelolaan sampah yang tidak efektif. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri mengeluarkan kebijakan pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi sampah dari sumbernya dan meningkatkan kesehatan masyarakat, kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran atau penjelasan yang tepat secara objektif terkait keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. Instrumen pengumpulan data adalah wawancara dan observasi pada lokasi dan juga berdasarkan dokumen /cataan/laporan dan peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Fokus penelitian ini yaitu pengelolaan sampah oleh masyarakat pada Kelurahan Bujel dan Tingkat Keberhasilan implementasi kebijakan pengelolaan sampah di Kelurahan Bujel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pengelolaan sampah berdasarkan swadaya masyarakat di Kelurahan Bujel kurang optimal. (1) masyarakat di Kelurahan Bujel yang masih sedikit melakukan pengelolaan sampah dengan menggunakan sistem 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). (2) kurang adanya sinergitas antara Pemerintah, pengurus RT/RW dan Lembaga Pengelolaan Sampah. (3) Kurangnya efektif dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil penelitian disarankan enam hal. Pertama, keterlibatan stakeholder dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah. Kedua, sinergitas antar aktor dalam pengembangan pengelolaan sampah. Ketiga, inisiator dalam pengembangan pengelolaan sampah. Keempat, kerjasama antar masyarakat, pemerintah dan swasta dalam produk hasil pengelolaan sampah. Kelima, perlu adanya local branding terhadap produk hasil dari daur ulang di bidang sampah