Implementasi Program Desa Tangguh Bencana Dalam Penanngulangan Banjir (Studi Di Desa Kedawungkulon Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan)

Main Author: Naibaho, DanyatiTribunda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/119548/1/Danyati_Tribunda_N_135030100111098.pdf
http://repository.ub.ac.id/119548/
Daftar Isi:
  • Desa Tangguh Bencana merupakan salah satu program pemerintah di tingkat desa/kelurahan sebagai suatu program yang dilaksanakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah sebagai bagian dalam upaya untuk melaksanakan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat sesuai Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012. Desa/Tangguh Bencana adalah desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana yang merugikan. Program Desa Tangguh Bencana di implementasi di Desa Kedawungkulon. Terpilihnya Desa Kedawungkulon sebagai desa tangguh bencana dikarenakan seringnya terjadi banjir di wilayah tersebut. Pihak BPBD Kabupaten Pasuruan melihat program pemerintah dalam menghadapi resiko bencana ini cocok untuk diterapkan di desa tersebut. Dimana pihak BPBD Kabupaten Pasuruan memberi pelatihan kepada masyarakat bagaimana cara melihat tanda-tanda bencana banjir sebelum terjadi dengan membangun koordinasi bersama masyarakat maupun antar desa yang nantinya kondisi keadaan dilapangan langsung di informasikan kepada pihak BPBD Kabupaten Pasuruan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pembatasan fokus yang diambil dari teori Jones. Dari hasil penelitian Implementasi Desa Tangguh Bencana Dalam Penanggulangan Banjir (Studi Di Desa Kedawungkulon Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan), dilihat dari implementasi program tersebut telah berjalan dengan baik, walaupun ada beberapa indikator-indikator tidak terimplementasikan dengan baik. Terkait pelaksanaan mitigasi struktural (fisik), pola ketahanan ekonomi untuk mengurangi kerentanan masyarakat, dan perlindungan aset utama masyarakat. Ketiga indikator tersebut secara umum tidak berjalan baik dalam penanggulangan bencana. Seperti masih ada tanggultanggul belum diperbaiki serta normalisasi yang kurang rutin dilaksanakan sehingga sungai kurang terawat, jalan yang rusak terendam banjir menghangmbat mata pencaharian masyarakat. Dalam melakukan implementasi program desa tangguh bencana terdapat faktor-fakor yang menjadi tantangan Desa Tangguh Bencanadan Upaya alternatif penanggulangan banjir. Dengan adanya faktor tantangan yang dihadapi program desa tangguh bencana, peneliti memberikan rekomendasi berupa upaya alternatif dalam penanggulangan banjir.