Inovasi Pelayanan Kesehatan (Studi pada Program Home Care Permata di UPTD Puskesmas Turen, Kabupaten Malang)

Main Author: Saragih, YuliaEbigael
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/119509/1/25.pdf
http://repository.ub.ac.id/119509/
Daftar Isi:
  • UPTD Puskesmas Turen melakukan inovasi pelayanan kesehatan yang diberi nama home care Permata. inovasi ini dilaksanakan sejak bulan Agustus tahun 2014. Inovasi ini juga telah mendapat penghargaan sebagai 99 top inovasi pelayanan publik dari Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2016. Ini berawal ketika program kunjungan rumah (home care sebelum inovasi) di UPTD Puskesmas Turen tidak berjalan dengan efektif. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya kunjungan pasien ke UPTD Puskesmas Turen setiap tahun sementara kapasitas atau daya tampung puskesmas sangat minim. Selain itu, pelaksanan program home care tidak dapat menurunkan angka kesakitan yang didominasi oleh 8 penyakit terbanyak sejak tahun 2012 hingga tahun 2013. Padahal penyakit tersebut dapat dicegah dengan peningkatan PHBS dan sanitasi lingkungan yang baik melalui program home care Permata. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah tahapan atau proses inovasi program home care Permata di UPTD Puskesmas Turen dan faktor pendukung serta faktor penghambat dari tahapan atau proses inovasi tersebut. Setelah melakukan penelitian, peneliti berkesimpulan bahwa tahapan atau proses inovasi program home care Permata di UPTD Puskesmas Turen terbagi menjadi 5 fase yaitu fase agenda setting, fase matching, fase redefinisi, fase klarifikasi dan fase rutinisasi. Dengan dilakukannya inovasi pada program home care Permata banyak dampak positif yang terjadi diantaranya meningkatnya tingkat kemandirian keluarga binaan, meningkatnya PHBS dan sanitasi lingkungan serta menurunkan angka kesakitan yang didominasi oleh 8 penyakit terbanyak. Dalam melakukan tahapan atau proses inovasi terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat inovasi. Faktor pendukung dalam inovasi ini adalah pengembangan kepemimpinan inovasi, pengembangan pegawai, pengembangan jaringan inovasi, pengembangan tim kerja dan kemitraan dan pengembangan budaya inovasi. Sementara faktor penghambat adalah keterbatasan waktu dan sumber daya manusia dan masih ada respon masyarkat yang kurang terhadap inovasi. Dengan adanya faktor penghambat, peneliti memberikan rekomendasi agar menambah jumlah perawat maupun kader kesehatan dan lebih meningkatkan sosialisasi serta menjalin komunikasi yang intensif kepada masyarakat Kecamatan Turen agar masyarakat lebih sadar untuk meningkatkan kesehatan melalui program home care Permata.