Hubungan Mutualistik Antara Pemerintah Daerah, Pengelola Obyek Wisata Dan Masyarakat Sekitar Dalam Pengembangan Pariwisata (Studi Pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Ngawi
Main Author: | RizalAfief, Archanudiansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/119355/1/00.pdf http://repository.ub.ac.id/119355/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini didasari pada pengembangan pariwisata di Perkebunan Teh Jamus yang belum menerapkan bentuk kemitraan yang saling menguntungkan (Mutualism Partnership). Oleh karena itu, perlu upaya pembentukan hubungan yang mutualistik antar aktor terkait agar tercipta pengembangan pariwisata yang saling menguntungkan untuk semua pihak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk hubungan, dampak hubungan, serta faktor pendukung dan penghambat hubungan antara Pemerintah Daerah, pengelola obyek wisata dan masyarakat sekitar dalam Pengembangan Pariwisata di Perkebunan Teh Jamus Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi selama ini adalah Pseudo Partnership (Kemitraan Semu), adanya dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari aktifitas pengembangan pariwisata baik dari segi kondisi fisik, sosial-budaya dan ekonomi serta adanya faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhinya. Hubungan mutualistik antar aktor tersebut dalam pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Jamus belum bisa diwujudkan karena mengalami beberapa kendala. Saran yang bisa diberikan dalam pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Jamus adalah perlunya inisiatif dari pihak pemerintah untuk melakukan negosiasi, membentuk borang dan surat keterangan pemindahan hak guna usaha, pembentukan unit khusus yang menangani Agrowisata Perkebunan Teh Jamus, menggandeng pihak lain dalam upaya penanganan pengembangan, perlunya lembaga penengah yang bersifat netral dari pemerintah pusat dan perlunya aktor terkait untuk membuka diri dan melihat akan pentingnya kemitraan yang bersifat mutualistik.