Pengaruh Standar Pelayanan Angkutan Umum Terhadap Tingkat Kepuasan Penumpang (Studi Pada Pelayanan Bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) Di Kabupaten Lumajang)
Daftar Isi:
- Perkembangan suatu daerah dipengaruhi oleh sarana transportasi di daerah tersebut. Peranan transportasi sangat penting untuk menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran, dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen. Seperti halnya Kabupaten Lumajang, perkembangan transportasi yang pesat meningkatkan hubungan dan saling ketergantungan dengan wilayah di sekitarnya (Pasuruan, Malang, Jember, dll). Lumajang juga dikenal sebagai daerah sumber bahan baku yaitu pasir bagi daerah daerah sekitar, sehingga perlu ditingkatkan sarana dan prasarana transportasi untuk mengimbangi jumlah permintaan jasa transportasi yang terus meningkat, baik transportasi barang maupun penumpang. Salah satu transportasi yang umum digunakan adalah bus. Angkutan penumpang umum dengan jenis kendaraan bus merupakan pilihan utama di daerah-daerah di seluruh Indonesia, hal ini disebabkan oleh sifatnya relatif fleksibel, dan tarifnya terjangkau oleh sebagian besar masyarakat kota. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang B.E.P. Winarno, SH., MSi, di Kabupaten Lumajang dengan panjang trayek 54 km diterapkan tarif yang relatif murah yaitu Rp 11.000 atau Rp 203,70 per km. Karena tarif murah tersebut, ternyata peningkatan permintaan layanan bus meningkat hingga 28% untuk tahun 2013. Meningkatnya jumlah bus diikuti bertambahnya penyedia jasa transportasi di kabupaten Lumajang yang menawarkan pelayanan dan fasilitas yang lebih baik. Salah satu faktor yang diperlukan dalam meningkatkan kepuasan konsumen adalah dengan memberikan layanan yang maksimal kepada konsumen. Misalnya, pihak perusahaan secara rutin melakukan peremajaan bus dan peningkatan mutu layanan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi. Kondisi fisik maupun non fisik bus merupakan bagian yang terpenting dalam menentukan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Kondisi fisik dapat dilakukan dengan menyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung pelayanan transportasi. Non fisik dapat diperoleh dari pelayanan yang diberikan oleh supir atau kondektur melalui perhatian kepada setiap penumpang. Perusahaan transportasi harus benar-benar dapat memperlihatkan kiterja disetiap dimensi dan memberikan layanan terbaik kepada konsumen. Karena tanpa pelayanan terbaik, bagaimanapun bagusnya kondisi bus, maka konsumen akan beralih ke bus yang lain. Oleh sebab itu, perusahaan transportasi harus dapat memberikan layanan yang memuaskan bagi konsumen atau penumpangnya.