Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Dalam Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Pada Jakarta Islamic Index Periode Desember 2013-Mei 2015)
Main Author: | Utomo, TriYoga |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/119180/ |
Daftar Isi:
- Keputusan dalam berinvestasi sebaiknya tidak hanya memenuhi kriteria baik, tetapi juga benar dan tepat. Investasi dalam bentuk saham selalu mengandung unsur ketidakpastian, maka seorang investor harus mempertimbangkan risiko yang akan mereka hadapi. Dengan demikian, pembentukan portofolio yang optimal sebagai salah satu cara untuk menentukan keputusan investasi sangat diperlukan oleh seorang investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham yang termasuk dalam portofolio optimal, besarnya komposisi dana dari masing-masing saham, dan besarnya return ekspektasi dan tingkat risiko portofolio. Objek dalam penelitian ini adalah saham yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index yang dianalisis menggunakan model indeks tunggal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya Malang, sehingga data yang digunakan adalah data sekunder dengan populasi sebanyak 36 saham, kemudian penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan maka diperoleh sampel sebanyak 25 saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 saham yang termasuk sampel penelitian, terdapat 6 saham pembentuk portofolio optimal. Saham-saham tersebut adalah MPPA, AKRA, SMRA, UNTR, KLBF, dan ASRI, dengan komposisi dana masing-masing saham sebesar 14,15%, 2,26%, 56,38%, 2,66%, 24,05, dan 0,50%. Portofolio yang terbentuk menghasilkan return ekspektasi sebesar 4,1014% dengan mengandung risiko 0,0692%. Investor yang akan menginvestasikan dananya dalam bentuk saham sebaiknya tidak hanya menginvestasikan pada satu saham saja. Hal ini dikarenakan risiko yang akan ditanggung relatif lebih besar. Sebelum menginvestasikan dananya sebaiknya seorang investor melakukan analisis, pertimbangan, dan perhitungan yang matang atas berbagai kemungkinan risiko yang akan dihadapi dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh di masa yang akan datang.