Pengembangan Desa Tangguh Dalam Mitigasi Bencana Tsunami
Main Author: | Hidayatullah, MuhammadRamang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/119052/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/119052/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan daerah yang sangat rawan terhadap bencana alam yang tidak dapat dihindari. Salah satu wilayah di Kabupaten Lumajang yang berada disepanjang garis pantai selatan memiliki potensi bencana tsunami yaitu di Desa Bades, Kecamatan Pasirian. Dalam tahap pra bencana, Pemerintah Kabupaten Lumajang menerapkan program Pengembangan Desa Tangguh Bencana yang merupakan solusi untuk menciptakan kondisi kampung yang siap dalam menghadapi ancaman bencana. Masyarakat sebagai pihak pertama menghadapi ancaman bencana dipercaya lebih efektif untuk mengurangi resiko bencana yang ada di wilayahnya serta mampu menggunakan kemampuannya bagi perubahan diri untuk mengatasi dan menghadapi suatu bencana yang terjadi. Fokus dari penelitian ini adalah ingin mengetahui Pengembangan Desa Tangguh Bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang beserta faktor pendukung maupun penghambatnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi dan situs penelitian adalah Desa Bades, Kecamatan Pasirian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Dalam Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Pengembangan Desa Tangguh di Desa Bades, Kecamatan Pasirian yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang sudah dilakukan dengan baik, karena melibatkan semua pihak-pihak yang terkait serta melaksanakan kegiatankegiatan mitigasi melalui sosialisasi kebencanaan, pemasangan ramburambu/ jalur evakuasi, pemasangan sistem peringatan dini bencana dan pelatihan dasar kebencanaan. Namun masih ada beberapa kegiatan-kegiatan yang perlu dioptimalkan dan keberlanjutan. Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam Pengembangan Desa Tangguh yaitu : 1) Sarana dan prasarana kerja kurang memadai, 2) Pengetahuan dan kesadaran masyarakat masih rendah, dan 3) Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kurang aktif. Guna memperbaiki faktorfaktor tersebut maka beberapa langkah yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang yaitu : 1) Peningkatan jumlah sarana dan prasarana, dan 2) Meningkatkan kapasitas masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).