Implementasi Program Stop Angka Kematian Ibu Dan Anak (Sakina) (Studi Pada Puskesmas Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi)

Main Author: Tonesya, Dara
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/119042/
Daftar Isi:
  • Program stop angka kematian ibu dan anak (SAKINA) adalah program yang digunakan untuk mengatasi masalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Program ini merupakan program preventif atau program pencegahan. Analisis masalah dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) di Kecamatan Sempu. Setelah dilakukan analisis masalah maka dapat diketahui penyebabnya dan dapat dicarikan pemecahan atau solusinya. Yang menjadi menarik pada program ini adalah keberhasilannya yang dicapai pada satu tahun setelah program diimplementasikan, yaitu nol atau tidak ada kasus kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, mendiskripsikan dan menganalisis Implementasi Program Stop Angka Kematian Ibu dan Anak (SAKINA) di Puskesmas Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara yang dilakukan bersama pihak yang terlibat, observasi, dokumentasi. Instrimen penelitiannya yaitu peneliti sendiri, pedoman wawancara, cacatan lapangan, perangkat penunjang penelitian, analisis data meliputi noticing things (coding them), collecting things, dan thinking about things. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi program salah satunya karena di dukung oleh sumberdaya yang memadai, yaitu sumberdaya manusia (dokter, bidan, dinas-dinas yang ikut terlibat, dll), sumberdaya anggaran yang secara kreatif diusahan untuk mendukung keberhasilan program (Dinas Kesehatan, Camat Sempu, Dana Sosial Bersalin), dan terakhir adalah sumberdaya teknis (ambulan, perangkat lunak, handy talky, fotometer, peta daerah terpencil, dan truk sewaan). Dari sumberdaya manusia dapat dilihat bahwa banyak pihak yang terlibat dalam implementasi program. Pihak yang terlibat membawa masing-masing kepentingan tetapi keterlibatan mereka juga dikarenakan memiliki kesamaan kepentingan, yaitu untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tentunya terdapat kendala dalam proses implementasi program ini. Seperti kendala kurangnya sumberdaya manusia yaitu dokter. Jumlah dokter yang tidak seimbang dengan jumlah pasien menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh Puskesmas Sempu tetapi dengan komitmen yang tinggi dari para pelaksana program tentunya kekurangan tersebut akan tetap diperhatikan agar tidak menjadi penghambat. Kekurangan dokter ini diatasi dengan mengajukan dokter internship kepada Dinas Kesehatan Provinsi untuk ditempatkan di Puskesmas Sempu. Kemudian keterbatasan transportasi untuk evakuasi dan rujukan ke dokter spesialis. Setiap kendala yang dihadapi selalu berusaha untuk dicarikan solusi sehingga kendala yang ada nantinya tidak menghambat keberhasilan program.