Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank (Studi pada Bank Konvensional yang terdaftar di BEI yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-20
Main Author: | Sovia, SasaElida |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/118990/ |
Daftar Isi:
- Rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) atau Rasio Efiensi Operasional (REO), Net Interest Margin (NIM) atau Net Operating Margin (NOM), Loan to Deposit Ratio (LDR) atau Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Financing (NPF), Return On Equity (ROE). Rasio CAR bank konvensional dilihat dari mean periode 2012 – 2014 lebih baik yaitu 18,63% dibandingkan dengan mean bank syariah yaitu 14,98%, mean periode 2012–2014 rasio ROA bank konvensional lebih baik yaitu 3,04% sedangkan mean bank syariah yaitu 1,47%, mean periode 2012 – 2014 rasio BOPO Bank Konvensional lebih baik yaitu 76,56% sedangkan mean bank syariah yaitu 80,59%, mean periode 2012 – 2014 rasio NOM bank syariah lebih baik yaitu 1,85% sedangkan mean bank konvensional yaitu 5%, mean periode 2012 – 2014 rasio FDR bank syariah lebih baik yaitu 110,72% sedangkan bank konvensional yaitu 83,92%. Bank Konvensional unggul dalam rasio tertentu yaitu CAR, ROA, BOPO, sedangkan bank syariah unggul dalam rasio NOM dan FDR. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana sebuah bank mampu mengelola modalnya dengan baik, pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting bagi bank, antara lain dipergunakan untuk menilai keberhasilan bank tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh bank yang terdaftar di BEI, dan menggunakan purposive sampling yang akhirnya mendapatkan 14 bank sebagai sampel penelitian dengan sumber data yang diperoleh dari annual report. Berdasarkan uji statistic independent sample t-test diperoleh bahwa terdapat perbedaan kinerja rasio keuangan bank. Saran untuk pihak bank sebaiknya harus lebih memperhatikan semua rasio, Rasio CAR dapat dipertahankan dengan memutar modal yang diperoleh bank, memperhatikan rasio ROA dan ROE tetap tinggi dan tetap menjaga rasio BOPO sesuai dengan standar yang ditetapkan agar kinerja efisien dan jika rasio BOPO rendah maka akan meningkatkan rasio ROA. Menjaga rasio LDR agar bank mendapatkan keuntungan yang maksimal, misalnya dengan menambah jumlah aset dan modal bank, untuk rasio NPL sebaiknya tetap dibawah 5%, rasio NPL yang rendah maka risiko kredit dalam pemberian kredit akan rendah sehingga meminimalisir kerugian, dengan begitu tingkat keuntungan bank akan meningkat.