Pengaruh Pengumuman Pembelian Kembali Saham (Buy Back) Terhadap Reaksi Pasar (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2013-2015)

Main Author: Delphinea, Neola
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/118986/
Daftar Isi:
  • Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengumuman Pembelian Kembali Saham (Buy Back) Terhadap Reaksi Pasar (Studi Pada Perusahaan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2015)” dilatarbelakangi oleh keberagaman kegiatan investasi yang mulai berkembang ke sektor investasi surat berharga. Berbagai instrumen keuangan dipilih dan disesuaikan dengan kepentingan investor. Salah satu instrumen keuangan yang paling diminati investor sampai saat ini adalah saham. Sebagai akibat dari pengaruh saham yang undervalued, emiten melakukan kebijakan pembelian kembali saham (Buy Back). Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan buy back terhadap reaksi pasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian peristiwa serta metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh atau efek dari sebuah pengumuman buy back dalam jangka pendek untuk memberikan pemahaman yang relevan atas kebijakan perusahaan atas reaksi pasar yang ditimbulkan.Fokus penelitian ini adalah Abnormal Return (AR) Saham dan Trading Volume Activity (TVA). Lokasi penelitian ini berada dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang didapatkan secara tidak langsung dari obyek penelitian. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat reaksi signifikan pengumuman buy back terhadap reaksi pasar. Hal tersebut tercemin dari tidak adanya reaksi signifikan terhadap pasar baik dalam perolehan Average Abnormal Return (AAR) dan Average Trading Volume Activity (ATVA). Hal tersebut terjadi kembali pada pengujian perbedaan AAR dan ATVA sebelum dan sesudah pengumuman buy back. Ketidakadaannya perbedaan signifikan AAR sebelum dan sesudah pengumuman disebabkan oleh kesamaan informasi yang diterima investor, sehingga perolehan Abnormal Return tidak terjadi. Berbeda dengan ketidakadaannya perbedaan signikan AAR, ketidak-perbedaan ATVA terjadi karena pasar telah bereaksi dahulu terhadap pengumuman buy back. Diharapkan nantinya perusahaan yang akan melaksanakan kebijakan buy back juga memperhatikan beberapa kerugian yang mungkin muncul setelah pelaksanaan buy back. Adapun terdapat anggapan investor bahwa perusahaan tidak memiliki pertumbuhan yang baik, kemungkinan merugikan pemegang saham yang tidak menjual saham karena perusahaan membayar terlalu tinggi untuk buy back dan ketidakmerataan informasi buy back sehingga tidak memberikan reaksi signifikan terhadap investor.