Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Untuk Mencegah Terjadinya Kredit Bermasalah (Studi Kasus Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Kawi Malang)
Main Author: | Ratnaningtyas, Widya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/118983/ |
Daftar Isi:
- Kredit merupakan salah satu solusi yang menarik bagi masyarakat, akan tetapi untuk memperoleh kredit tidak mudah khususnya bagi masyarakat yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Banyak persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi dalam memperoleh kredit ini menyebabkan pemilik UMKM sulit mendapatkan kredit untuk mengembangkan usahanya. Hal ini membuat pemerintah berupaya untuk meningkatkan akses pada sumber pembiayaan dengan memberikan penjaminan kredit bagi masyarakat yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah melalui Kredit Usaha Rakyat. Salah satu bank yang menjadi penyalur program ini adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. cabang Kawi Malang. Bank tetap memiliki kewajiban untuk menganalisis permohonan kredit secara cermat dan lengkap. Hal ini disebabkan karena pemberian kredit memiliki risiko yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan bank. Jika bank tidak selektif dalam memberikan kredit dan menyebabkan kredit bermasalah atau Non Performing Loan yang tinggi, maka bank akan mengalami kerugian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan pemberian Kredit Usaha Rakyat yang dilakukan oleh BRI Cabang Kawi Malang dan mengetahui analisis kelayakan calon debitur yang perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Permohonan kredit calon debitur dapat diterima apabila telah dinyatakan layak dengan menggunakan persyaratan kelayakan kredit. Persyaratan kredit yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah yaitu analisis kredit 6C, penilaian laporan keuangan dengan rasio-rasio keuangan, dan perhitungan kebutuhan kredit modal kerja. Analisis kredit yang lebih lengkap akan membantu bank dalam memutuskan layak atau tidak calon debitur tersebut mendapatkan kredit. Penerapan analisis yang dilakukan oleh BRI Cabang Kawi Malang sudah cukup baik, namun perlu dilakukan analisis yang lebih hati-hati dan mendalam. Selain itu peningkatan Non Performing Loan yang terjadi menjadi peringatan yang harus diwaspadai oleh bank. Bank perlu mempertimbangkan untuk menggunakan analisis 6C, analisis rasio-rasio keuangan yang lebih lengkap, dan analisis kebutuhan kredit modal kerja sesuai dengan sektor usaha calon debitur agar hasil analisa menjadi lebih lengkap. Hal ini dilakukan bukan untuk mempersulit masyarakat dalam memperoleh kredit, namun agar terhindar dari kredit bermasalah yang dapat merugikan dan mempengaruhi kondisi kesehatan bank.