Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (Capm) Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Idx30 Periode Juli 2012 – Juni 2015)

Main Author: Haidiati, Din
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/118979/
Daftar Isi:
  • Pentingnya perencanaan kebutuhan di masa depan merupakan motif yang mendorong manusia untuk melakukan investasi, salah satunya investasi dalam saham. Kegiatan investasi saham harus mempertimbangkan risiko yang akan ditanggung agar mampu memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, investor membutuhkan model penilaian aset dalam menentukan saham efisien. Model penilaian aset yang banyak digunakan adalah metode Capital Asset Pricing Model (CAPM). Metode CAPM digunakan oleh investor untuk menilai hubungan antara risiko dan return ekspektasian investasi. Saham overvalued dan saham undervalued dapat diketahui dengan bantuan Garis Pasar Sekuritas berdasarkan metode CAPM. Hal ini memudahkan investor untuk menentukan keputusan terhadap investasi saham yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan saham efisien dan saham tidak efisien dengan menggunakan metode CAPM, sehingga dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi saham yang tepat. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Obyek penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di indeks IDX30. Populasi penelitian terdiri dari 49 perusahaan yang pernah masuk indeks IDX30 tahun 2012-2015 dan 15 perusahaan di antaranya merupakan sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: mayoritas saham menghasilkan return positif selama periode penelitian dan hanya terdapat 3 saham yang memiliki return negatif. Saham dengan beta terendah memiliki return ekspektasi yang rendah dan saham dengan beta tertinggi memiliki return ekspektasi yang tinggi pula. Hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan positif dan linier antara risiko sistematis dengan return ekspektasi. Selain itu, terdapat 9 saham efisien dan 6 saham tidak efisien berdasarkan metode CAPM. Saham-saham efisien adalah saham undervalued (murah) dengan return individu lebih besar dari return yang diharapkan [Ri>E(Ri)]. Keputusan investasi yang dapat dilakukan pada saham-saham efisien tersebut adalah membeli saham efisien dan dapat menjualnya kembali ketika harga saham naik. Sedangkan saham tidak efisien adalah saham dengan return individu lebih kecil dari return yang diharapkan [Ri<E(Ri)]. Keputusan investasi yang tepat bagi investor adalah menjual sahamsaham tidak efisien tersebut sebelum harga menurun karena ini merupakan saham overvalued (mahal).